Senin, Agustus 12, 2013

Wong Fei Hung adalah Muslim Sejati


Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?
Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China.

Sabtu, Agustus 10, 2013

Berbahagia Menyambut hari yang Fitri

Oleh: Muh. Didiharyono 


Kehidupan yang bahagia merupakan idaman setiap orang, bahkan menjadi simbol sebuah keberhasilan dan kesuksesan. Tidak sedikit manusia yang mengorbankan segala-galanya untuk meraih kebahagiaan. Menggantungkan cita-cita menjulang setinggi langit, usaha yang maksimal dan berkerja keras. Kesemuaan puncak tujuan tersebut adalah keinginan untuk hidup bahagia dan berberkah.

Minggu, Juli 28, 2013

Nasehat Buat Pejuang Islam


Oleh: Muh. Didiharyono

Pagi telah tiba | Matahari mulai menampakan wajahx, burung trbang tnggi di udara | ikan berenang dalam lautan #semuax karena Allah
Karakter negatif harus segera di eleminir dan segera menghadirkan karakter positif dalam menjalankan amanah #amanah bil khair
"Islam tidak butuh kita, tapi kita yang butus islam | surga tidak butuh kita, tapi kita yang butuh surga" maka sampaikanlah kebenarn meski pahit terasa #spirit perjuangn
Tenang, kosentrasi dan bertawakal, semua yang pernah hilang pasti akan kembali | spirit untuk tetap berusaha dan berani melewati tantangn

Rabu, Juli 24, 2013

Memulai Perubahan dari Individu

Oleh: Muh. Didiharyono
*********
Perubahan besar yang harus dilakukan dimulai dari kesadaran aqidah | untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang syari'at islam agar terbntuk jamaah yang menegakannya
Kesadaran individu ditandai dengan agidah yang kuat dalam keta’atan penuh pada printah Allah | dan menjauhi larangan-Nya sehingga yang disampaikan adalah kalimat yang benar
Dalam msyarakat terdiri dari individu-individu, pmikiran, perasan dan aturan yang mengikat interaksi mereka | perubahan ke arah Islam harus didukung penuh oleh ummat

Senin, Juli 22, 2013

Spirit Perjuangan

Oleh: Muh. Didi Haryono 


Kicauan berikut merupakan pesan spirit yang akan memberikan motivasi dan pengetahuan bagi para pejuang islam. Pesan tersebut bertujuan agar tertanam dalam diri mereka bahwa berjuang butuh keseriusan dan kesungguhan demi takwa kepada Allah. Nilai positif yang tersirat di bawah ini agar pejuang islam bisa mewujudkan cita-cita mereka dalam menegakan Islam.
**********
Untuk mwujudkn negara yang bersyari'at | didukung dengan ke istiqomahan dalam perjuangannya dan tawakal alallah

Sabtu, Juli 13, 2013

Mempertegas Arah Perubahan

Oleh: Dr. Ir. H. M. Rahmat Kurnia

Kita mesti berubah! Namun, tidak hanya sekadar berubah.  Perubahan harus terarah. Perubahan yang salah arah pasti akan mendatangkan nestapa. Hanya perubahan yang benar yang akan membawa kita pada kebaikan, keadilan, kedamaian, kesejahteraan dan keridhaan Allah SWT.
Sebagian orang berpandangan bahwa baik-buruknya masyarakat semata-mata bergantung pada pemimpin. Mereka berupaya untuk merebut kekuasaan atau mengganti rezim yang tengah berkuasa. Cara itu tidak melahirkan perubahan apa pun selain sekadar perubahan orang. Sistem perundang-undangan tetaplah seperti semula sehingga masyarakat tetap hidup dalam penderitaan, kezaliman dan kenistaan. Pertanyaannya, kemana perubahan ini semestinya harus diarahkan?

Persoalan Utama

Rabu, Juli 03, 2013

Dr Afia Siddique dan Kasus yang Menimpanya

Dr. Aafia Siddique, wanita kelahiran Karachi 2 Maret 1972 ini adalah anak dari Salay Siddiqui yang tak lain adalah ahli bedah saraf (neurosurgeon) Inggris, dan ibunya Ismet adalah seorang guru dan relawan, pernah juga menjadi anggota di parlemen. Dua kakanya juga adalah orang terpelajar, dimana kakaknya yang pertama adalah seorang arsitek yang tinggal di Texas dan kakak keduanya, fowzia adalah seorang nuerologist atau ahli saraf lulusan Harvard yang kini bekerja di Sinai Hospital di Baltimore, dia juga pernah mengajar di John Hopkins University sebelum akhirnya kembali ke Pakistan.

Sabtu, Juni 29, 2013

Kicauan Inspiratif di Twitter 1


  1. Kapitalisme adalah sebuah mimpi di alam fantasi abstrak yang trlihat oleh manusia di horison-horison langit.
  2. Komunisme adalah kedengkian kemanusiaan yang tersembunyi yang tampak dalam diri dan jiwa suatu generasi manusia.
  3. Islam adalah harapan kmanusian yang abadi yang trlihat di alam nyata yang diturunkn dari langit dan hidup di atas bumi.
  4. Cahaya islam smakin terang | dtangx cahaya kebenaran (al-haq) | akan mnghancurkan segala kebatilan. #kemenangan islam smkin dekat.

Kamis, Juni 27, 2013

Resign Dakwah

 
Meninggalkan dakwah itu perkara yang teramat gampang. Kita tinggal sedikit demi sedikit menjauhinya saja. Tidak aktif lagi tanpa pemberitahuan. Tak merespon saat dihubungi. Tak datang saat diundang. Nah, intinya bersikap cuek sajalah dan sibukkan dirimu dalam aktivitas yang menyenangkan. Dengan cara seperti itu kita masih dikenal sebagai aktivis dakwah, tapi sebenarnya semua itu han...ya label. Tapi apa untungnya bersikap seperti itu?

Saya mencoba merenungkan bahwa meninggalkan dakwah itu perkara mudah. Sangat mudah. Tapi ternyata jauh lebih mudah bagi Allah untuk mencari pengganti kita yang jauh lebih baik untuk menggerakkan dakwah ini. Ya, jauh lebih mudah bagi Allah. Tak secuil pun dakwah dirugikan jika seseorang 'pensiun dini' dari dakwah. Dakwah akan terus berjalan, ada atau pun tanpa kita.

Jumat, Juni 21, 2013

Perang Salib Modern

Pertempuran di Suriah telah menjadi “induk pertempuran” bersejarah dan strategis bagi setiap kekuatan dan kelompok yang ingin membentuk tata dunia baru sesuai dengan kepentingannya
Samir Hijawi (Wartawan Jordania, Assyarq Qatar)

Apa yang ditulis oleh Samir Hijawi itu memang benar. Syam memang mempunyai sejarah, bukan hanya bagi umat Islam, tetapi juga Kristen (Eropa) dan Yahudi (Israel). Bagi umat Islam, Syam adalah bumi penuh berkah. Di sana tempat para Nabi dan Rasul diutus oleh Allah. Di sana, Nabi Muhammad saw diperjalankan, dan dimikrajkan ke Sidratil Muntaha.

Selasa, Juni 04, 2013

“Pelaku dan Motif Bom Mapolres Poso”

Oleh: Harits Abu Ulya_Pemerhati Kontra-Terorisme dan Direktur CIIA (The Community Of Ideoligical Islamic Analyst)
Publik kembali di kejutkan dengan aksi bom bunuh diri di halaman Mapolres Poso Sulteng.Peristiwanya sekitar pukul 08.00 Wita, dengan korban pelaku dalam kondisi tubuh hancur menyisakan bagian badan atas dan kepala yang utuh dan seorang pekerja renovasi masjid dengan luka ringan.Sementara dari pihak aparat kepolisian tidak ada korban, dimana saat itu aparat baru usai apel pagi dibagian belakang Mapolres.
Dari kronologi peledakan terlihat aksi ini menargetkan aparat kepolisian, dan untuk bisa menghasilkan korban maksimal maka sasarannya bukan lagi aparat kepolisian dipinggir jalan atau pos-pos kecil melainkan Mapolres Poso.Dari sisi pelaku menunjukkan ini sebuah aksi tunggal, membawa bom dengan mengendarai motor dan menaruh bom didepan antara selakangan kaki.Namun sangat mungkin bahwa persiapan aksi ini adalah hasil kerja bareng dengan teman atau sekelompok orang. Ada aktor, ada perencana, penyedia bom dan lainya layaknya sebuah operasi yang bisa dibilang professional.
Tak pelak akhirnya melahirkan spekulasi siapa sesungguhnya pelaku? Apakah ini aksi tunggal atau bagian dari sebuah jaringan yang beroperasi di Poso? Apakah motif pelaku dan faktor-faktor yang saling mempengaruhi dalam kasus ini? Dan apa dampak dari aksi bom bunuh diri di Mapolres Poso kali ini? Berikut saya mencoba membuat analisa, dan kali ini dengan asumsi bahwa aksi adalah murni dan tidak ada sentuhan tangan-tangan intelijen gelap.
Dampak opini dan politik?
Siapapun yang mencermati media massa, elektronik (TV,Radio) dan online minimal bisa mencatat point-point implikasi dari kasus bom bunuh diri di Mapolres Poso;
  • Bom Mapolres Poso menjadi pembenaran propaganda BNPT selama ini bahwa Poso adalah sarang terorisme. Suka atau tidak suka sebuah aksi pengeboman saat ini diklaim sebagai simbol atau produk dari sebuah agenda terorisme.
  • Bom Mapolres Poso tidak hanya menjadi kosumsi berita masyarakat lokal Poso atau Indonesia tapi juga dunia.Mengingat Poso dimasa lalu memiliki sejarah dan akar konflik yang sampai hari ini belum terurai dengan tuntas.Dan aspek ini menjadikan Poso pusat perhatian sebagian media asing.
  • Bahkan kasus ini membuka peluang terusiknya kembali kehidupan masyarakat Poso yang relative tenang.Sinyal Poso siaga I kembali ditabuh, seolah-olah dalam kondisi yang sangat genting.Otomatis akan melahirkan dampak tersendiri dalam kehidupan sosial politik ekonomi dan keamanan di Poso.Kenapa? karena akan banyak aparat berseliweran. Sekalipun sejatinya masyarakat Poso sudah hapal dan menganggap urusan terorisme adalah basi dan tidak mengangetkan bagi mereka.
  • Bom Mapolres Poso memberikan ruang gerak lebih leluasa bagi BNPT untuk mengkonstruksi opini dan propaganda dalam konteks kontra-terorisme di Indonesia.Di bantu oleh media TV yang sudah MoU dengan BNPT.Bahkan akan memastikan kehadiran kembali Densus 88 ke wilayah Poso dan sekitarnya.
  • Kasus Bom kali ini juga akan mempengaruhi dinamika politik di parlement (DPR) yang rencana membuat Panja terkait kinerja Densus88 dan BNPT.Yang sebelumnya mereka (komisi 3-DPR) sudah turun ke Palu dan mendengarkan Panja DPRD Poso terkait peristiwa kekerasaan yang melibatkan aparat Densus 88.
  • Dalam kerangka yang lebih besar, peristiwa aksi pengeboman akan makin meneguhkan pemerintahan SBY untuk melanjutkan proyek perang melawan terorisme di Indonesia. Dan bisa dimanfaatkan untuk menggalang empati dan support dana dari asing untuk menjaga kontinuitas perang melawan terorisme di Indonesia.
  • Dalam konteks global, peristiwa demi peristiwa aksi “terorisme” di Indonesia telah memberikan angin surga bagi asing untuk terlibat lebih jauh dalam soal keamanan dan politik domestik dengan topeng bantuan dana atu training-training  (capacity building) bagi aparat keamanan di Indonesia.
  • Satu hal yang juga perlu diungkap adalah; kritikan dan rasa kecewa dari sebagian kalangan tokoh-tokoh Islam.Bahwa kekerasan dan terror apapun itu tidak diajarkan oleh Islam, apalagi jika korbannya jelas-jelas umat Islam sendiri.Dan peristiwa ini menjadi kontraproduktif atas perjuangan umat Islam lainnya.Dan menjadi kendala ketika tokoh-tokoh ini mencoba mengadvokasi umat Islam yang terdzalimi karena isu terorisme.Bahkan sebagian dari mereka juga menuntut Densus88 di evaluasi kalau perlu dibubarkan, tapi dengan peristiwa bom Mapolres Poso justru berbalik.Karena peristiwa ini menjadi legitimasi kehadiran Densus 88 dan eksistensinya.
  • Di sisi lain harus di akui bahwa aksi bom Mapolres Poso bagi sebagian kelompok jihadis di Indonesia itu diklaim sebagai aksi bom syahid (istishadiyah). Dilakukan untuk melawan penguasa thogut dan penolongnya (anshorut thogut).Dan aksi itu dilakukan untuk memberi pesan bahwa mereka masih eksis dan kapan saja bisa membuat perhitungan (balasan).Aksi tersebut banyak yang memuji dan bahkan menginspirasi bagi sebagian lainnya.
Siapa pelakunya?
Dari penuturan BNPT (Ansyaad Mbai) dan segelintir pengamat, aksi ini belum bisa dipastikan apakah pelaku terkait dengan kelompok NII, JI atau JAT. Orang baru atau orang lama,atau bahkan dari jaringan baru. Menurut saya sebenarnya aparat Densus 88 dan BNPT tidak sulit untuk melacak siapa sebenarnya pelaku.Mengingat masih ada bagian kepala dengan wajah yang utuh paska aksi bom Mapolres Poso tersebut. Pihak kepolisian bisa mempublish dan mencerap informasi dari operasi intelijen dilapangan siapakah sosok pelaku tersebut. Probabilitasnya sangat tinggi bagi aparat untuk mudah dapatkan identitas si pelaku.Apalagi kalau mau membuka data lama, baik terkait peta kelompok-kelompok yang dicap teroris oleh Densus88 dan BNPT atau dicap kelompok sipil bersenjata yang ada di wilayah Poso.Begitu juga file yang berisi data orang-orang lama (kombatan) maupun data orang-orang baru yang semisal diduga terlibat peristiwa di Tamanjeka.
Sejak Januari 2013 aparat kepolisian merilis 24 orang DPO yang diduga terlibat terror di Tamanjeka yang menewaskan beberapa personil Polri. Aparat bisa juga mengkonfirmasi dan mencocokkan data fisik pelaku (wajah) dengan foto wajah orang-orang DPO yang dipajang didepan Mapolres Poso dan dibeberapa sudut kota Poso. Dan 24 orang DPO versi aparat itu antara lain: 1. Santoso alias Abu Warda, 2.Mamat, 3. Alian San alias pakde alias komandan, 4.Hendro,5. Taufiq Buraga alias Upik Lawanga, 6.Herman alias David, 7. Fadlun alias Lun, 8. Faris alias Anto, 9. Sugianto alias Su alias Abi Irul, 10.Can alias Fajar alias Muhammad Fuad, 11.Ambo Intan alias Ambo alias Pambo, 12.Ali Sanang alias Papa Kairul, 13. Imron, 14.Aziz alias Papa Sifa, 15.Sugir alias Yanto alias Mas Yanto, 16.Busro alias dan alias Atif, 17.Maskoro alias Daeng koro alias Abdussalam alias Sabar, 18.joko alias Kadir, 19.Samil alias Nunung, 20.Bogar, 21.Hadit, 22.Salahudin alias jon, 23. Ambo, 24. Ipung.
Dari nama-nama diatas ada yang sudah menyerah, tertangkap. Dan sebagian lainnya diluar daftar nama diatas sudah tewas ditangan Densus 88 dan sebagian besar lainnya ditangkap hidup dan dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua dari Enrekang, Makassar, Dompu, Bima.Bahkan di akhir Mei 2013 Densus 88 menangkap sekitar 27 orang dan membunuh 7 orang dalam operasinya, dimana buruan Densus 88 ini dikaitkan dengan kelompok yang ada di wilayah Poso dari jaringan Abu Robban diluar jaringan yang dibawah kendali Santoso.
Jika Densus 88 dan BNPT tidak juga menemukan kecocokan dari data yang ada, bisa jadi karena invalidnya data Densus88. Atau benar adanya bahwa telah muncul orang-orang baru atau bahkan muncul kelompok-kelompok baru di wilayah Poso.Analisa saya untuk sementara menegasikan kemungkinan “produk intelijen”.
Dan analisa saya, pelaku bukanlah orang baru. Dan juga tidak bisa dikaitkan dengan kelompok NII, JI secara langsung apalagi JAT. Sebuah realita, konflik Poso telah melahirkan residu yang mengkristalkan model kelompok atau orang yang demikian kuat untuk ambil jalan-jalan “extra ordinary”. Jalan ini sebagai “jawaban” atas ketidak adilan bagi mereka paska konflik di wilayah Poso. Sekaligus sebagai respon atas kedzaliman aparat keamanan khsususnya Densus 88 terhadap jejaring kelompok mereka.Apakah mereka masih terkait Santoso, analisa saya kemungkinan masih terkait.Sekalipun pelaku atau orang-orang dibelakangnya tidak langsung dibawah kontrol Santoso.Dan aksi-aksi yang direncanakan di pandang sebagai “Jihad” bagi mereka dengan segala pertimbangan dan argumentasinya (istidlal).Dan menurut saya Santoso masih menjadi icon yang “seksi” untuk banyak kepentingan dengan menjadikan wilayah Poso sebagai panggung pertarungannya.
Di sisi lain, media tidak berimbang dalam pemberitaan dan mencerap sumber informasi dalam banyak isu terorisme.Pada titik ini sangat mungkin institusi model BNPT dengan leluasanya membuat tuduhan-tuduhan tendensius, opini dan propaganda dengan kepentingan-kepentingan politik dibelakangnya.Khalayak harus cermat dan obyektif untuk bisa memilah antara fakta dan propaganda.
Apa motif dan stimulannya?
Berangkat dari fakta dilapangan terlihat bahwa pelaku seorang diri. Dan targetnya adalah aparat kepolisian (bukan TNI), dan dengan harapan untuk melahirkan dampak yang maksimal maka pilihannya adalah Mapolres di saat aparat apel pagi. Kemungkinan ketidak cermatan pelaku dan mungkin kendala psikis lainnya yang ujung hasil aksi tersebut tidak seperti yang diharapkan. Namun, tetap saja tentang perasaan “takut, cemas, terteror” bagi aparat kepolisian telah didapatkan oleh sang pelaku atau kelompok yang dibelakangnya.
Dan aksi tersebut bukan produk “bim salabin ala kedabra” (sulap). Aksi ini adalah setitik akumulasi dari dinamika sebelumnya. Kita bisa mencermati beberapa hal sebelum aksi tesebut terjadi;
ü  Sejak peristiwa kekerasan di Tamanjeka di akhir tahun 2012 kemudian diwilayah Poso di gelar Operasi Aman Meleo I, dengan menggerakkan personil 1.185 polisi dan 170 TNI. Bahkan operasi ini dilanjutkan ke Maleo II.Diluar itu, Densus88 berburu secara massif ke wilayah Poso dan di wilayah Sulsel (Sulawesi Selatan) seperti Maros, Makassar, Enrekang dan sekitarnya. Bahkan meluas di wilayah Dompu-Bima dan beberapa kota di Jawa seperti Solo dan lainnya. Hasilnya sekitar 12 orang meninggal dan puluhan orang ditangkap.
ü  Di sisi lain, paska peristiwa Tamanjeka merembet terjadinya kasus kekerasan oleh aparat kepolisian di wilayah Kalora-Poso. Sekitar 14 orang di gebukin dan menerima perlakuan yang sangat tidak manusiawi oleh aparat di Mapolres dengan tuduhan terlibat terror Tamanjeka. Akhirnya tidak terbukti dan dilepas, kemudian atas desakan berbagai pihak pelakunya (dari aparat kepolisian) di tindak. Namun penulusuran dilapangan membuktikan ada rekayasa, yang ditindak adalah bukan pelaku aslinya alias ada yang dikorbankan.
ü  Di bulan Mei 2013, Densus88 kembali beraksi di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan menewaskan 7 orang (di Batang, Bandung,Kebumen, dll) dan menangkap sekitar 26 orang  dengan tuduhan terkait jaringan Santoso (Poso) di bawah pimpinan Abu Robban.
ü  Situasi Poso makin menjadi perhatian banyak pihak setelah Komnas HAM melakukan investigasi kekerasan oleh aparat (Densus 88) di tahun 2007. Peristiwa 2007 terkait aksi terror dan mutilasi yang menjadi iconnya adalah Basri alias Ayas alias Bagong. Dan langkah Komnas HAM ini juga senada dengan hampir seluruh komponen umat Islam dan tokoh-tokoh khususnya menggelar langkah mempersoalkan eksistensi Densus 88 dan BNPT. Disamping itu juga Komisi III  DPR RI berencana membuat panja terkait kekerasan yang dilakukan oleh Densus88. Yang menarik, justru Basri terpidana 19 tahun tersebut ditanggal 17 April 2013 melarikan diri setelah menjenguk keluarganya di Poso.
ü  Selama bulan Mei 2013, beberapa pekan di wilayah Poso khususnya di sekitar Sausu dilakukan operasi intensif oleh aparat Brimob setempat.
ü  Di berbagai media, pihak BNPT menyudutkan Poso adalah sarang teroris. Dan semua aksi-aksi (baik baru rencana atau yang sudah terlaksana) yang terjadi dibeberapa wilayah di pulau Jawa diklaim bermuaranya adalah Poso.Dan dari beberapa kondisi dan peristiwa diatas menjadi alasan logis kehadiran Densus 88 kembali di walayah Poso.
Sedikit banyak faktor-faktor diatas menjadi stimulant lahirnya aksi bom bunuh diri (versi jihadis: istishadiyah) dari seseorang atau kelompok di Poso, sebagai jawaban (motif) atas kondisi “ketidak adilan” yang mereka rasakan.Dan sekaligus tuntutan agar aparat bisa berbuat adil dan manusiawi melihat dan menyelesaikan problem mereka di wilayah Poso.Karena bagi mereka yang melakukan aksi, melawan dan atau mendahului menyerang sekalipun berujung kematian adalah lebih mulia dibandingkan mereka diam tetap saja mati konyol ditangan Densus88. Pilihannya Cuma diantara; diam mati, lari mati, melawan mati.
Berkembang logika yang cukup “liar”, jika Densus88 bisa melakukan apa saja yang mereka mau dan suka maka masyarakat atau sebagain dari mereka juga bisa melakukan yang serupa.Jadi inilah puzzle-puzle kekerasan dan terror produk dari spiral kekerasan dan terror yang di tampilkan secara “heroik” oleh Densus88 dengan bantuan media. Apakah ini disadari oleh BNPT, Komandan Densus 88, Kapolri, atau bahkan Presiden? Waktu yang akan membuktikan, yang perlu di ingat adalah “Kekerasan adalah anak kandung kekerasan”.Dan dalam konteks ini, kekerasan sangat mungkin adalah produk rekayasa dari tangan-tangan intelijen gelap demi sebuah kepentingan politik opuntunir (perlu analisa di topik lain).Wallahu a’lam bisshowab (CIIA-4 Juni 2013)

Kamis, Mei 23, 2013

Tasyabbuh atau menyerupai !!


Diriwayatkan  dari  Abû Hurayrah RA, ia pernah menuturkan:  “Rasulullah  SAW  telah  melaknat  seorang  pria  yang  berpakaian mengenakan pakaian wanita dan seorang wanita yang berpakaian mengenakan  pakaian  pria” (HR  al-Hâkim,  dan  ia menshahihkannya)

Diriwayatkan dari Ibn Abî Mulaykah, ia berkata: “Pernah  dikatakan  kepada  ‘Aisyah  RA:  “Jika  seorang wanita mengenakan  terompah?”  ‘Aisyah  berkata:  “Rasulullah  telah melaknat wanita yang menyerupai pria (rajulah min an-nisâ)” (HR adz-Dzahabi, ia berkata sanadnya hasan)

Dari  ‘Abdullâh  ibn  ‘Amr,  ia  menuturkan:  “Aku  pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Bukan  termasuk  golongan  kami wanita  yang  menyerupai  pria.” (HR Thabrânî)

Dan dari Ibn ‘Abbâs RA, ia menuturkan: “Rasulullah SAW telah melaknat pria yang bertingkah laku seperti wanita  dan  seorang  wanita  yang  bertingkah  laku  seperti  pria. Rasulullah SAW bersabda: Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian. Ibn ’Abbâs berkata: “Maka Nabi SAW pernah mengeluarkan si Fulan dan Umar juga pernah mengeluarkan si Fulan” (HR al-Bukhârî)

Dalam redaksi lain diriwayatkan: “Rasulullah SAW telah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita  dan kaum  wanita yang  menyerupai  kaum pria” (HR al-Bukhârî)

Senin, Mei 13, 2013

MUSH’AB BIN UMAIR: Utusan Nabi Muhammad SAW di Madinah


Pemuda Islam lainnya yang layak dijadikan teladan adalah Mush’ab bin Umair. Kala syiar Islam datang untuk pertama kalinya, Mush’ab yang masih muda pada saat itu segera memeluk Islam karena kecerdasan, kemampuan, kebaikan dan talentanya yang luar biasa. Pada masa awal syiar Islam, Mush’ab mengabdikan diri sepenuhnya untuk membela agama Islam.

Metodologi Matematika


Kata metodologi berasal dari kata Latin methodos, yang berarti jalan yang harus dilalui. Metode adalah cara untuk melakukan sesuatu atau cara untuk mencapai suatu tujuan. Method dalam bahasa Inggris berarti sesuatu bentuk khusus cara kerja. Menurut Dr. Knox menyebutkan bahwa metode adalah suatu cara untuk melangkah maju dengan terencana dan teratur untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu, yang dengan sadar mempergunakan pengetahuan-pengetahuan sistematis untuk keadaan-keadaan yang berbeda-beda.
Metode mempelajari filsafat pada umumnya terbagi kedalam tiga macam yaitu: pertama, metode sistematis yang berkaitan metode pembelajaran yang dimulai dengan memahami pengertiannya, objek yang dikaji, sistematika filsafat, makna epistemology, ontology, dan aksiologi. Sehingga, untuk memahaminya diperlukan langkah demi langkah (step by step) mulai dari yang sederhanya sampai yang paling tinggi.
Kedua, Metode historis yaitu dengan mempelajari sejarah filsafat, asal-usulnya, seluk-beluk dan kelahirannya. Filsafat Yunani, barat, dunia muslim, dan semua yang berkaitan dengan sejarah dipelajari secara mendalam. Mempelajari tokoh demi tokoh, pikiran-pikirannya, para pengikutnya, dan pengaruhnya terhadap dunia ilmu pengetahuan. Semuanya digali seserius mungkin untuk dipelajari, dipahami dan dianalisis.
Dan ketiga, metode kritis yang merupakan metode tingkat tinggi untuk mengkritisi segala apa yang berkaitan dengannya. Pertanyaan sederhana misalnya, bagaimana mau mengkritisi jika jika hal-hal yang berkaitan dengan filsafat tidak dipelajari dan dipahami secara mendalam? Sehingga, untuk mengkritisinya maka diperlukan pengetahuan awal untuk memahaminya. Karena, harus dipahami bahwa metode kritis mulai melibatkan penalaran yang kontenplatif dan radikal, bahkan pemikiran para filosof bukan hanya sekedar dipahami, tetapi sekaligus untuk dikritisi.
Metodologi matematika adalah penelaahan terhadap metode yang khusus digunakan dalam matematika. Metode khusus dalam matematika kini lazim dikenal sebagai axiomatic method (metode aksiomatik) atau hypothetical deductive method (metode hipotetik deduktif). Thomas Green Wood mengatakan bahwa metode aksiomatik atau hipotetik deduktif sebagaimanana dipakai dalam ilmu-ilmu teoritis dan khususnya matematika.

Ini menyangkut problem-problem seperti pemilihan kebebasan dan penyederhanaan dari istilah-istilah dan aksioma-aksioma, formalisasi dari batasan-batasan sera pembuktian-pembuktian, kelengkapan dari teori yang disusun, serta penafsiran yang terakhir.

Rabu, Mei 01, 2013

Belajar Sains Islam Bukan Saintifikasi Islam


Banyak muslim yang sebenarnya bersemangat belajar apa saja kalau ada dorongan agama.  Termasuk belajar sains.  Tetapi kadang-kadang mereka membatasi sendiri rejekinya dengan belajar “SAINTIFIKASI ISLAM”, bukan Sains Islam.
Saintifikasi Islam adalah adalah upaya mencari dasar sains pada suatu pernyataan yang dianggap benar dalam Islam.  Pernyataan yang “taken for granted” sebagai kebenaran dalam Islam tentu saja adalah yang bersumber dari Qur’an dan Sunnah, baik itu mengenai suatu hal yang harus dipercaya atau suatu amal yang harus dilakukan.
Hal-hal yang harus dipercaya masuk dalam kategori aqidah.  Bila sumbernya adalah Qur’an atau hadits mutawatir, kemudian dalalahnya tidak multitafsir, maka ia masuk dalam dalil qath’i, yang wajib dibenarkan secara pasti.  Misalnya adalah:
- pernyataan bahwa di sekitar kita bersliweran malaikat, jin dan setan; malaikat rahmat tidak akan masuk rumah yang ada anjingnya, sholat shubuh dan ashar disaksikan oleh dua malaikat, di tengah pasangan pria-wanita bukan mahram yang berdua-duaan terdapat setan, dsb.
- pernyataan bahwa sebelum Nabi Muhammad, Allah mengutus banyak Nabi di berbagai tempat, masa, dan dengan berbagai mukjizatnya, misalnya Nabi Adam sebagai manusia pertama, Nabi Nuh disuruh membuat perahu, Nabi Musa pernah membelah Laut Merah, Nabi Sulaeman pernah berbicara dengan binatang, Nabi Isa pernah menghidupkan orang mati, dsb.
-     Pernyataan bahwa sebelum Nabi Muhammad, Allah telah menurunkan berbagai kitab suci, yang di dalamnya berisi ajaran tauhid dan mengabarkan akan kedatangan Nabi Muhammad.
-     pernyataan bahwa alam semesta ini dulu diciptakan dan nanti alam semesta akan mengalami kiamat berikut tanda-tandanya, lalu setelah itu manusia akan dibangkitkan dan akan ditempatkan di surga atau di neraka.
Pernyataan-pernyataan di atas adalah hal-hal yang ada di luar dunia empiris, sehingga nilai kebenarannya sangat tergantung pada sejauh mana penerimaan seseorang pada dalil qath’i yang menjadi sumbernya.
Sedang hal-hal yang harus dilakukan termasuk amal baik dalam hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri, maupun dengan manusia lain. Misalnya adalah:
-     sholat Shubuh 2 rokaat, sholat Maghrib 3 rokaat, yang lain 4 rokaat
-     sholat tahajud dll sebagai amalan sunnah.
-     puasa di bulan Romadhon, dan beberapa jenis puasa sunnah.
-     makan-minum yang halal dan thayyib, dan beberapa jenis makanan/minuman yang diharamkan.
-     penggunaan busana yang menutup aurat.
-     bentuk pergaulan laki-perempuan (pernikahan) yang disahkan.
-     syariat wudhu dan mandi janabat.
-     tatacara pengurusan jenazah.
-     Pengaturan ekonomi yang bebas riba, maisir, gharar dsb.
Nah, SAINTIFIKASI ISLAM berkutat pada masalah-masalah “sains” di balik semua pernyataan yang diasumsikan benar dalam Islam ini.  Jadi penelitian-penelitian di bawah ini masuk kategori saintifikasi Islam:
-     penelitian mendeteksi kehadiran malaikat dengan Infrared, radiasi Gamma atau Neutrino, “dikontrol” dengan beberapa amalan & kondisi khusus; apakah benar pada ruangan yang diselenggarakan sholat shubuh berjamaah dapat dideteksi tanda-tanda kehadiran lebih banyak malaikat?
-     penelitian menguji kebenaran pernah terjadinya mukjizat para Nabi, misalnya:
-     pencarian footprint Adam & Hawa ketika turun dari surga,
-     pencarian relik kapal Nabi Nuh,
-     menganalisis berbagai proses terjadinya pembelahan laut Merah,
-     membuktikan bahwa Firaun memang mati tenggelam di laut tapi jasadnya terselamatkan,
-     mencari bekas 12 mata air Nabi Musa,
-     mencari fossil hewan yang pernah berbicara dengan Nabi Sulaeman
-     mencari gua Ashabul Kahfi dan mempelajari efek terowong waktu,
-     mencari fossil mayat yang konon pernah dihidupkan Nabi Isa,
-     mencari bekas bulan yang terbelah di masa Nabi Muhammad, dsb.
-     penelitian manuskrip-manuskrip kuno yang diklaim sebagai Kitab Nabi Musa, Daud, Isa dsb.
-     penelitian keberadaan “terompet Israfil”, pintu neraka dsb.
-     penelitian EKG & EEG pada orang yang sholat khusyu’.
-     penelitian fisiografis & psikografis pada orang yang sedang puasa.
-     penelitian dampak jangka panjang pada konsumsi makanan haram (babi, bangkai, darah).
-     Penelitian kesakitan yang diderita ternak saat disembelih dengan cara syar’i dan non syar’i.
-     penelitian dampak sosiologi dan ekonomi pada penggunaan busana muslimah.
-     penelitian dampak khitan pada kesehatan reproduksi dan perkembangan psikologis.
-     penelitian komparasi pada mereka yang polygami dibandingkan dengan yang non polygami.
-     penelitian dampak wudhu & mandi janabat pada berbagai aspek kesehatan
-     penelitian dampak beberapa jenis pengurusan jenazah (dikubur, dibakar, dibalsem, …).
-     penelitian kondisi ekonomi pada beberapa tingkat suku bunga.
-     penelitian tentang efektifitas mata uang tunggal berbasis emas/perak.
Penelitian-penelitian saintifik tentang hal-hal di atas selalu menarik (amazing) bagi kaum muslimin, sehingga bahkan kadang-kadang lupa menguji kebenaran sainfitiknya ketika kesimpulannya sudah seolah-olah mendukung dalil.  Banyak paper yang diklaim sebagai hasil penelitian orang Barat (non muslim) yang mendukung klaim kebenaran dalil itu, ketika ditelusuri ternyata tidak ditemukan.  Semua link mengarah ke situs-situs milik muslim sendiri, dan itupun bukan sebuah karya yang dapat dikategorikan penelitian ilmiah (yang harus memenuhi syarat transparan, replicable, consistence  dan explaining).  Ketika rujukan itu tidak ditemukan, sering penjelasannya hanya, “ada konspirasi untuk menutupi kebenaran Islam”.
Sebaliknya ketika hasil penelitian berlawanan dengan yang dikehendaki, misalnya bahwa “tidak ada perbedaan yang signifikan antara orang yang terbiasa mengkonsumsi babi dengan yang tidak”, maka tulisan ini cenderung dijauhi.  Ini contoh suatu bentuk “kepengecutan ilmiah”.  Seharusnya biarkan saja, toh nanti setiap riset akan diverifikasi dan direlatifkan oleh riset berikutnya, selama proyek “saintifikasi Islam” ini tidak menyedot energi utama ilmuwan muslim.
Yang benar adalah, meski riset-riset saintifikasi Islam ini “amazing”, tetapi dia sama sekali “not worth” (mengasyikkan, tetapi tidak ada manfaatnya), karena tidak akan mempengaruhi apapun pada nilai kebenaran dari pernyataan dalil yang harus diyakini maupun diamalkan.
Yang harus dipahami juga adalah, bahwa ada beberapa pernyataan di dalam Qur’an & Sunnah yang tidak masuk dalam dalil qath’i, karena dalalahnya multitafsir, sedang objeknya adalah dunia empiris, sehingga pantas bila diteliti secara saintifik.  Inilah yang masuk kategori SAINS ISLAM.  Misalnya persoalan:- apakah bumi yang mengitari matahari atau matahari yang mengitari bumi ?
-     seberapa besar sebenarnya “langit dunia” itu ?
-     seperti apa sesungguhnya mekanisme “air laut yang tidak tercampur” itu ?
-     sejauh mana Habatussaudah bisa benar-benar “mengobati segala penyakit kecuali maut” ?
-     bagaimana saja khasiat dalam jahe, sehingga disebut campuran minuman ahli surga?