Berjuang
untuk islam bukanlah aktivitas yang dijalani saat masih kuliah, kemudian
berhenti dan meninggalkan amanah mulia tersebut setelah selesai kuliah.
Berjuang
demi islam juga bukanlah aktivitas yang giat dilakukan saat tidak punya
kesibukan, kemudian ketika sibuk kuliah S1, S2, S3 sampai Es teler-pun tak sudi
lagi menjadi pejuang islam.
Berjuang
untuk islam bukan seperti aktivitas yang dijalani ketika masih bujangan,
kemudian berhenti dan meninggalkan amanah tersebut setelah selesai menikah.
Berjuang
untuk islam juga bukanlah aktivitas yang dijalani pada sebagian waktu luang
saja, kemudian berhenti dan meninggalkannya takkala sedang sibuk.
Berjuang
demi islam bukanlah aktivitas pelengkap dan tambahan ketika menjadi
pengangguran, kemudian berhenti setelah mendapatkan pekerjaan.
Berjuang
demi islam juga bukanlah aktivitas yang hanya dilakukan saat menginginkan
jabatan tertentu, kemudian berhenti dan meninggalkan setelah mendapatkan jabatan.
Tentu,
TIDAK....!!
Sesungguhnya
berjuang untuk islam jauh lebih mulia dari semua itu, bahkan keterlibatan dalam
islam jauh lebih dituntut dari hal tersebut. Sebab keseriusan dan keistiqomahan
dalam perjuangan yang dilakukan merupakan bukti penghambaan diri kepada Allah
SWT.
Karenanya,
seorang muslim yang sejati tidak pernah mengeluh susahnya menjadi pejuang.
Seorang muslim yang taat juga tidak pernah melepaskan diri dari amanah Allah.
Seorang muslim yang sholeh juga tidak pernah mau meninggalkan perjuangannya,
kecuali setelah nyawanya berpisah dari jasadnya.
Seorang
muslim yang dirindukan surga adalah seorang muslim yang menyatakan bahwa cobaan
dan tantangan dalam perjuangan itu merupakan hal yang mudah untuk dilewati.
Sebab dia tahu bahwa ada Allah yang akan menolongnya. Allah berfirman:
“Hai orang-orang beriman, jika
kamu menolong agama Allah niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu”. (QS. Muhammad [47]: 7)
Wahai
para pejuang.....!!
Jika
engkau merasa teranjur berjuang demi islam maka tetaplah berjuang, sebab terlanjur
dalam kebenaran itu lebih baik dibandingkan terlanjur dalam kemaksiatan.
Jika
engkau merasa bahwa berjuang demi islam itu susah dan banyak cobaannya, maka
bersabarlah, ingatlah bahwa janji Allah itu pasti benar bagi orang-orang yang
beriman.
Coba direnungkan
kisah Yasir dan istrinya Sumayyah yang dibunuh oleh orang kafir karena keimanan
mereka terhadap islam.
Kemudian,
kisah Bilal bin Robah yang tetap konsisten dengan islam meskipun dia disiksa
dan ditindih dengan batu yang sangat besar, tetapi dia tetap yakin bahwa
berjuang demi islam itu benar.
Dan
yakin bahwa surga adalah balasan yang terbaik bagi orang-orang yang beriman.
Allah berfirman:
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada
Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi (surga), di atasnya dibangun
pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah
telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya”
(QS. Az-Zumar [39]: 20)
Wahai
para pejuang....!!
Para
pejuang yang hendak minta pensiun dari dakwah (meskipun kata-kata agak lucu,
karena memang dakwah tidak ada pensiun kecuali mati). Ingatlah sumpah (Al-qosam) yang pernah kau ucapkan dulu
“dimana janji-janji yang dulu pernah diutarakan dihadapan Allah, bukan
dihadapan manusia?” Ketahuilah bahwa Allah telah berfirman:
“Perjanjian dengan Allah itu pasti akan
dimintai pertanggungan jawab” (QS. Al-Ahzab [33]: 15)
Perlu
penulis ingatkan, bahwa akibat melanggar janji tersebut amat berat bagi orang
yang memang tahu kebenaran, lalu berpaling darinya. Juga berat bagi orang yang
pernah merasakan manisnya iman dan kebenaran, kemudian terjerumus dalam
kemaksiatan dan kebatilan.
Ketahuilah
sesuangguhnya melanggar janji kepada Allah adalah termasuk dosa yang paling
besar kepadanya juga kepada kaum muslimin. Renungilah firman Allah:
“Siapa saja yang melanggar janjinya, niscaya
akibatnya pasti menimpa dirinya sendiri” (QS. Al-Fath [48]: 10)
“Allah lalu memunculkan kemunafikan dalam
hati mereka sampai waktu mereka menjumpai Allah. Hal itu karena mereka memungkiri
terhadap Allah apa yang mereka janjikan kepada-Nya dan juga karena mereka
selalu berdusta” (QS. At-Taubat [9]: 77)
Wahai
para pejuang....!!
Ketahuilah,
sesungguhnya orang yang keluar dari kebenaran, setelah sebelumnya ia
mengetahunya maka itulah musibah yang sangat besar
Berarti
lebih mementingkan kesenangan yang bersifat fana dan syahwat yang terbatas. Berarti
menjerumuskan dirinya kedalam sumur kemaksitan dan menghalalkan dirinya untuk
diazab oleh Allah
Akibatnya
hidup menjadi tawanan setan, terombang ambing dalam lembah kebingungan dan
terbelenggu dalam penjara hawa nafsu.
Allah
berfirman:
“Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta"
(QS. Thaha [20]: 124)
Wallahu a’lam bi shawab
Berjuanglah Untuk Islam!