Rabu, Oktober 16, 2013

Berjuanglah Untuk Islam!



Berjuang untuk islam bukanlah aktivitas yang dijalani saat masih kuliah, kemudian berhenti dan meninggalkan amanah mulia tersebut setelah selesai kuliah.
Berjuang demi islam juga bukanlah aktivitas yang giat dilakukan saat tidak punya kesibukan, kemudian ketika sibuk kuliah S1, S2, S3 sampai Es teler-pun tak sudi lagi menjadi pejuang islam.
Berjuang untuk islam bukan seperti aktivitas yang dijalani ketika masih bujangan, kemudian berhenti dan meninggalkan amanah tersebut setelah selesai menikah.
Berjuang untuk islam juga bukanlah aktivitas yang dijalani pada sebagian waktu luang saja, kemudian berhenti dan meninggalkannya takkala sedang sibuk.
Berjuang demi islam bukanlah aktivitas pelengkap dan tambahan ketika menjadi pengangguran, kemudian berhenti setelah mendapatkan pekerjaan.
Berjuang demi islam juga bukanlah aktivitas yang hanya dilakukan saat menginginkan jabatan tertentu, kemudian berhenti dan meninggalkan setelah mendapatkan jabatan.
Tentu, TIDAK....!!
Sesungguhnya berjuang untuk islam jauh lebih mulia dari semua itu, bahkan keterlibatan dalam islam jauh lebih dituntut dari hal tersebut. Sebab keseriusan dan keistiqomahan dalam perjuangan yang dilakukan merupakan bukti penghambaan diri kepada Allah SWT.
Karenanya, seorang muslim yang sejati tidak pernah mengeluh susahnya menjadi pejuang. Seorang muslim yang taat juga tidak pernah melepaskan diri dari amanah Allah. Seorang muslim yang sholeh juga tidak pernah mau meninggalkan perjuangannya, kecuali setelah nyawanya berpisah dari jasadnya.
Seorang muslim yang dirindukan surga adalah seorang muslim yang menyatakan bahwa cobaan dan tantangan dalam perjuangan itu merupakan hal yang mudah untuk dilewati. Sebab dia tahu bahwa ada Allah yang akan menolongnya. Allah berfirman:
“Hai orang-orang beriman, jika kamu menolong agama Allah niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad [47]: 7)
Wahai para pejuang.....!!
Jika engkau merasa teranjur berjuang demi islam maka tetaplah berjuang, sebab terlanjur dalam kebenaran itu lebih baik dibandingkan terlanjur dalam kemaksiatan.
Jika engkau merasa bahwa berjuang demi islam itu susah dan banyak cobaannya, maka bersabarlah, ingatlah bahwa janji Allah itu pasti benar bagi orang-orang yang beriman.
Coba direnungkan kisah Yasir dan istrinya Sumayyah yang dibunuh oleh orang kafir karena keimanan mereka terhadap islam.
Kemudian, kisah Bilal bin Robah yang tetap konsisten dengan islam meskipun dia disiksa dan ditindih dengan batu yang sangat besar, tetapi dia tetap yakin bahwa berjuang demi islam itu benar.
Dan yakin bahwa surga adalah balasan yang terbaik bagi orang-orang yang beriman. Allah berfirman:
Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi (surga), di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya” (QS. Az-Zumar [39]: 20)
Wahai para pejuang....!!
Para pejuang yang hendak minta pensiun dari dakwah (meskipun kata-kata agak lucu, karena memang dakwah tidak ada pensiun kecuali mati). Ingatlah sumpah (Al-qosam) yang pernah kau ucapkan dulu “dimana janji-janji yang dulu pernah diutarakan dihadapan Allah, bukan dihadapan manusia?” Ketahuilah bahwa Allah telah berfirman:
Perjanjian dengan Allah itu pasti akan dimintai pertanggungan jawab” (QS. Al-Ahzab [33]: 15)
Perlu penulis ingatkan, bahwa akibat melanggar janji tersebut amat berat bagi orang yang memang tahu kebenaran, lalu berpaling darinya. Juga berat bagi orang yang pernah merasakan manisnya iman dan kebenaran, kemudian terjerumus dalam kemaksiatan dan kebatilan.
Ketahuilah sesuangguhnya melanggar janji kepada Allah adalah termasuk dosa yang paling besar kepadanya juga kepada kaum muslimin. Renungilah firman Allah:
Siapa saja yang melanggar janjinya, niscaya akibatnya pasti menimpa dirinya sendiri” (QS. Al-Fath [48]: 10)
Allah lalu memunculkan kemunafikan dalam hati mereka sampai waktu mereka menjumpai Allah. Hal itu karena mereka memungkiri terhadap Allah apa yang mereka janjikan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta” (QS. At-Taubat [9]: 77)
Wahai para pejuang....!!
Ketahuilah, sesungguhnya orang yang keluar dari kebenaran, setelah sebelumnya ia mengetahunya maka itulah musibah yang sangat besar
Berarti lebih mementingkan kesenangan yang bersifat fana dan syahwat yang terbatas. Berarti menjerumuskan dirinya kedalam sumur kemaksitan dan menghalalkan dirinya untuk diazab oleh Allah
Akibatnya hidup menjadi tawanan setan, terombang ambing dalam lembah kebingungan dan terbelenggu dalam penjara hawa nafsu.
Allah berfirman:
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta" (QS. Thaha [20]: 124)
Wallahu a’lam bi shawab

0 komentar: