(Sumber: pal-tahrir.info, 22/3/2012.)
Situs “eastangliandivision” mempublikasikan sebuah artikel panjang berjudul “Hizb ut-Tahrir: History and Ideology,
Hizbut Tahrir: Sejarah dan Ideologinya”. Berikut ini beberapa kutipan
terjemahan sebagaimana yang tergdapat dalam artikel tersebut:
Partai Islam Hizbut Tahrir adalah partai yang dilarang di Timur
Tengah, Asia Selatan dan beberapa negara Eropa. Namun tampak jelas bahwa
Hizbut Tahrir tidak menggunakan kekerasan dalam metode dakwahnya.
Hizbut Tahrir adalah sebuah organisasi global. Hizbut Tahrir bukan
merupakan organisasi politik biasa, bukan organisasi revolusioner yang
menyeramkan dan bukan pula organisasi terorisme karena ia tidak
menggunakan kekerasan.
Hizbut Tahrir didirikan pada tahun 1953 di al-Quds (Yerusalem) Timur
oleh Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani. Hizbut Tahrir menolak ideologi negara
politik modern. Hizbut Tahrir menolak nasionalisme, demokrasi,
kapitalisme, sosialisme dan konsep-konsep asing lainnya yang
bertentangan dengan Islam. Sebaliknya, Hizbut Tahrir berusaha untuk
membangun kembali khilafah Rasyidah yang telah memerintah kaum Muslim
setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw.
Sementara hal yang membedakan Hizbut Tahrir dari Ikhwanul Muslimin
adalah konsep Hizbut Tahrir yang berbeda dalam hubungan antara agama dan
kekuasaan. Dimana Ikhwanul Muslimin menerima legitimasi negara sebagai
kerangka untuk melakukan perubahan masyarakat. Sebaliknya, Hizbut Tahrir
menolak legitimasi negara, dan fokus hanya pada aktivitas pemurnian
jiwa dari dalam (penyadaran masyarakat), sebagai sesuatu yang pasti akan
mengarah pada revolusi politik.
Jelas bahwa Hizbut Tahrir merupakan gerakan terbesar. Hizbut Tahrir
tersebar di sejumlah besar belahan dunia. Sehingga, para analis menilai
Hizbut Tahrir sebagai partai politik yang paling penting di Asia Tengah,
dan yang pastinya Hizbut Tahrir adalah partai yang terbesar dan terbaik
pengorganisasiannya. Beberapa analis mengklaim bahwa Hizbut Tahrir
adalah satu-satunya partai dari partai-partai Islam yang dilarang di
beberapa negara bekas Uni Soviet. Bahkan, Hizbut Tahrir satu-satunya
yang mungkin dinamakan organisasi massa. Hizbut Tahrir mendapatkan
popularitas di kalangan pemuda Muslim di Eropa Barat. Sementara
konferensi global yang diselenggarakan di Amerika Serikat dan Kanada
pada bulan Juli 2009 menunjukan munculnya kembali kegiatan Hizbut Tahrir
di sana.
Karena aktivitas Hizbut Tahrir yang rahasia-menurut situs tersebut-di
sebagian besar negara di dunia, maka jumlah pasti anggotanya di dunia
tidak diketahui, namun diperkirakan jumlah anggotanya di Asia Tengah
saja, antara 20.000 hingga 100.000 anggota. Popularitas dan dukungan
massa Hizbut Tahrir diperoleh dari para mahasiswa, pengangguran, buruh
pabrik dan guru. Dan tampak juga bahwa Hizbut Tahrir mengalami kemajuan
signifikan dalam penjara, bahkan diperkirakan bahwa antara 7.000 sampai
8.000 anggotanya mendekam di penjara-penjara Uzbekistan.
Selatan dan Asia Tenggara merupakan pusat kegiatan Hizbut Tahrir.
Hizbut Tahrir mengklaim bahwa telah merekrut puluhan ribu anggota di
Indonesia. Sekalipun sulit untuk memverifikasi angka-angka tersebut,
namun jumlah peserta dalam konferensi Hizbut Tahrir di Indonesia pada
tahun 2007 diperkirakan antara 80.000 sampai 100.000 peserta datang dari
seluruh dunia. Hizbut Tahrir terus-menerus menggelar berbagai aksi
protes dan demonstrasi massa di Pakistan dan Bangladesh. Meski demikian,
tingkat dukungan publik yang diterima oleh Hizbut Tahrir tidak jelas.
Akan tetapi keberadaannya di berbagai universitas menunjukkan adanya
strategi yang ditujukan untuk para mahasiswa. Hizbut Tahrir ini juga
memiliki kekuatan yang tidak jelas di tempat-tempat lain seperti Suriah,
Irak, Turki, Palestina, Lebanon, Mesir, Tunisia, Pakistan, Amerika
Serikat, Kanada, Inggris, Rusia dan Ukraina.
Sebagai catatan, Hizbut Tahrir banyak melakukan kegiatan pada tahun
2009, di mana Hizbut Tahrir telah berpartisipasi dalam berbagai diskusi,
berbagai kegiatan publik yang dilakukan secara terbuka, serta beberapa
konferensi di Inggris, Amerika Serikat dan Kanada. Pada tahun 2009
otoritas Palestina melarang Hizbut Tahrir menggelar konferensi tahunan
di wilayah Palestina. Bahkan Hizbut Tahrir mengklaim adanya penangkapan
terhadap ratusan aktivisnya di Tepi Barat. Dan pada tahun 2009 juga,
Hizbut Tahrir berada dalam pemantauan ketat di Inggris, di mana telah
ada pembicaraan oleh Partai Buruh dan Konservatif seputar larangan
terhadap Hizbut Tahrir sejak insiden pemboman tahun 2005 di London.
Pada tahun 2009, banyak terjadi konflik antara Hizbut Tahrir dengan
pihak berwenang di seluruh dunia, di mana para anggota Hizbut Tahrir
menghadapi penangkapan secara kontinyu di Asia Tengah pada tahun 2009.
Di distrik Simferopol, Ukraina, yaitu sebuah wilayah otonom di
semenanjung Crimea, bahwa ada 3 orang anggota Hizbut Tahrir yang
ditangkap. Juga ada sekitar 200 anggota Hizbut Tahrir ditangkap dalam
operasi besar-besaran untuk memerangi terorisme di 23 provinsi di Turki
pada bulan Juli 2009. Sementara di Pakistan, 35 anggota Hizbut Tahrir
dan pendukungnya ditangkap berdasarkan Undang-Undang Anti-Terorisme pada
17/10/2009, termasuk yang ditangkap adalah seorang ilmuwan nuklir.
Sedangkan di Karachi, pada 8/3/2010, ada 8 anggota Hizbut Tahrir yang
ditangkap. Hizbut Tahrir juga menggelar berbagai aksi demonstrasi
terhadap pemerintah Pakistan, dan serangan yang dilakukan pemerintah
Pakistan atas kelompok pemberontak di Lembah Swat.
Pada bulan September tahun 2009, ada 30 anggota Hizbut Tahrir yang
ditangkap di Bangladesh. Dan sebulan kemudian diikuti pelarangan Huizbut
Tahrir di negeri ini. Meskipun demikian, Hizbut Tahrir telah
menunjukkan keteguhannya ketika menggelar aksi demonstrasi pada bulan
Februari 2010 di Dhaka, dan menyerukan untuk menggulingkan pemerintah
saat ini. Sementara itu, penangkapan anggota Hizbut Tahrir di Asia
Tengah masih terus berlangsung dan dilakukan secara teratur.
Para Analis: Hizbut Tahrir Organisasi Massa Terbesar dan Terbaik