Rabu, Oktober 30, 2013

Jangan Sembunyikan Kebenaran!


>>Oleh: Muh. Didiharyono<<
Abu Ali Ad-daqqaq an-Naisaburi As-Syafi’i pernah berkata: “Orang yang diam tidak menyampaikan kebenaran adalah seperti setan yang bisu, dan orang yang tahu kebenaran tapi yang disampaikan adalah kebatilan adalah seperti setan yang bisa berbicara”.

Perkataan imam Ad-Daqqaq tertebut memberikan penjelasan bahwa ketika mengetahui kebenaran tidak perlu disembunyikan atau diam, yang harus dilakukan adalah selalu menyampaikan kalimat yang benar. Begitu juga dengan melihat kemungkaran, tidak boleh kita bisu dan pura-pura tidak tahu kecuali yang dilakukan adalah mencegah kemungkaran tersebut.
Karena Nabi saw bersabda: “Barang siapa yang melihat kemungkaran maka cegalah dengan tangan (kekuasaan), jika tidak sanggup maka cegalah dengan lisan, jika tetap tidak sanggup maka cegalah dengan hati. Dan itulah selema-lemahnya iman” (HR.Mutafakun ala’ih)
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemungkaran, salah satunya adalah kurangnya kesadaran dalam diri mereka untuk senantiasa melakukan kebaikan. Sehingga, peran dakwah dipentingkan untuk menyampaikan kebenaran ditengah masyarakat.
Dakwah merupakan aktifitas untuk memberikan penyadaran ditengah-tengah masyarakat. Penyemban dakwah juga harus pandai melihat “penyakit” yang diderita oleh masyarakat. Setelah itu, penyemban dakwah juga harus tahu “obat” apa yang akan diberikan untuk menyembuhkan penyakit yang diderita oleh masyarakat. Sebab, tanpa dakwah, bisa jadi masyarakat ini tidak tahu kalau mereka sedang sakit. Maka jika tidak ada dakwah itu artinya masyarakat tidak tahu kalaw mereka sedang sakit dan merasa baik-baik saja.
Penyemban dakwah juga harus menjadi dokter masyarakat yang pandai mendiagnosa dengan benar “penyakit” apa yang diderita oleh masyarakat. Sebab, salah diagnosa menyebabkan salah dalam memberikan “obat” itu artinya penyakit yang diderita oleh masyarakat tidak akan sembuh. Sehingga, perlu didiagonosa dengan baik dan diketahui penyakitnya maka obat yang diberikan adalah sesuai dengan penyakit yang dideritannya.
“Penyakit” yang diderita oleh masyarakat saat ini cukup kompleks mulai dari kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, penganguran, kenakalan remaja, narkoba, terorisme dan konsipirasi yang merusak islam. “Penyakit” ini tidak akan pernah bisa direduksi dan dieliminasi kecuali kita manpu mengetahui problem penyebab dari permasalahan yang ada. Maka pengemban dakwah harus menguasai pemasalah yang diderita oleh masyarakat dan membemberikan solusi yang sangat cerdas yaitu hanya dengan solusi islam.
Olehnya itu, dakwah tentang kebenaran islam wajib disampaikan agar masyarakat tercerahkan dan tenang dengan syari’at islam. Jika memang tidak tahu maka diam itu menjadi kunci ketika kita benar-benar tidak mengetahui kebenaran.
Kebenaran itu bersumber dari Al-Qur’an dan As-sunnah, sehingga kebenaran itu mesti disampaikan lewat dakwah. Kebenaran juga tidak boleh disembunyikan jika kita mengetahuinya. Karena nabi saw pernah besabda: “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sampaikanlah kebenaran atau lebih baik diam” (HR. Bukhari).
Penyemban dakwah juga wajib membongkar semua kejahatan serta konspirasi musuh islam yang hendah mengacak-acak syariat islam. Sebab, jika dibiarkan dan masyarakat terlena dengan hal itu, maka penyakit yang diderita oleh masyarakat kambuh lagi dan tidak akan pernah sembuh.
Jadi, jika mengetahui kebenaran maka sampaikanlah dan jangan disembunyikan. Jika tidak mengetahuinya maka lebih baik diam dan belajarlah.!
Wallahu a’lam bi shawab

0 komentar: