***
Pengemban
dakwah tidak saling menghujat| tidak merasa dirinya paling benar, riya dan
sombong.
Pengemban
dakwah harusnya instrokspeksi diri| mengoreksi ke dalam hati (muhasabah diri).
***
Lalu
bertanya masalah saya apa? Apa yang telah saya persembahkan buat islam| buat
tegaknya agama dan syari’atnya.
Atau kah
mungkin pertolongan Allah belum sampai kepada kita| disebabkan karena ketidak
seriusan kita untuk menolong agama Allah.
***
Pada hal Allah telah berfirman: “jika kalian menolong agama Allah, pasti
Allah akan menolong kalian dan akan meneguhkan kedudukan kalian” (QS.
Muhammad [47]: 7)
***
Pengemban
dakwah juga harus merenungi perkataan Ibnu Athoilah: “Berhati-hatilah dengan kebaikan yang telah Allah berikan kepadamu,
sementara kamu senantiasa bermaksiat kepada-Nya. Boleh jadi kebaikan tersebut
adalah bentuk istidraj-Nya Allah kepada mu” (Kitab Al-Hikam).
Apa yang
dimaksud dengan istidraj?
‘Allah akan mengangkat setinggi-tingginya,
kemudian Dia akan menghempaskan kebumi dengan keras”.
***
Sikap yang
ditunjukan pengemban dakwah,
Membalas kebaikan dengan kejahatan adalah perangai yang
serendah-rendahnya| Membalas kejahatan dengan kejahatan, bukanlah
perikemanusiaan.
Membalas
kebaikan dengan kebaikan adalah hal biasa| Membalas kejahatan dengan kebaikan
adalah cita-cita kemanusiaan yang setingginya.
***
Bersikaplah
seperti Umar Mukhtar yang berkata “Jari telunjuk
saya, yang mengakui dalam setiap ibadah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
bahwa Muhammad adalah Rasulullah, tidak bisa menulis kata-kata dusta, kami
tidak menyerah, kami menang atau mati”.
Atau seperti
sikap Abah Hedung yang tertuang dalam sebait sajak yang ditulisnya:
“Ya Allah ya rabb, jikalaw lah aku ini tidak
bisa menjadi sebuah bukit| tetapi aku mohon jadikanlah aku sebutir pasir yang
trhambur dikala deru pergulatan yg mmbara| ketika syari'at dan khilafah mnjelma
kepermukaan sejarah| atau hanya seserbuk debu pun yg terlempar akibat dasyatnya
pertarungan ini.
ya rabb, sekecil apapun aku| selemah apapun aku| tapi aku tetap
merindukan ridho_Mu, syari'at-Mu dan khilafah yang Engkau janjikan| perkenanlah aku bersujud dgn syari'at-Mu
dihadapan-Mu dalam cahaya haribaan-Mu.”
***
Wahai
pengemban dakwah..! Jangan engkau jual aqidah dan keyakinan dengan harga yang
murah| pada hal Allah membelinya mahal dengan surga.
Ketahuilah
bahwa keseriusan dan keistiqomahan manusia beribadah kepada Allah| ditunjukan
oleh banyaknya aktivitas dakwah dan menyampaikan kebenaran kepada siapa saja|
bukan karena dorongan materi, kesombongan, riya, takabur| melainkan dengan hati
yang ikhlas dan penuh dengan keridhoan-Nya.
Jalan
dakwah, adalah jalan yang paling indah...
***
Allahuma ya
Allah, jauhkanlah kami dari kemaksiatan| dekatkanlah pd kebenaran| semoga
kebaikan yg dilakukan hari ini bermanfaat bagi dakwah ini| dalam menggapai
keridhoan-Mu.
Ya
Allah...| Jadikanlah hati ini sebagai hati yang selalu hanya cinta dan rindu
akan rahmat dan kasih sayang-Mu| Dan jadikanlah rahmat dan kasih sayang-Mu|
sebagai naungan di dunia dan di akhiratku| Amien...!
Pesan Buat Pengemban Dakwah