Kakekku, namanya H. Ibrahim bin Gambo yang disapa oleh masyarakat
sebagai tuan guru (TG), tanggal kelahirayn dan tahun kelahirannya tidak begitu
dia ingat. Tapi dia hanya sampaikan, bahwa dia ingat ketika belanda masih
menjajah indonesia, pada saat itu usianya 6 tahun. Sampai teman kecilnya
menyatakan usia kakekku sudah 80 tahun lebih. Kakeku mndidik anak dan cucux
agar mnjadi org yg sholeh-sholeha sebab sifat itu
yang paling pnting yang harus dimiliki oleh manusia. Karena jikalaw tidak maka
sia-sialah hidup di dunia ini.
Ketika aku kecil, aku dibina untuk mnjadi anak yang sholeh dan
dibanggakan oleh org tua. Seingatku, ketika aku masih TK usiaku saat itu sekitr
5 tahun, beliau selalu mengajakku untuk ikut sholat bersamanya dimasjid. Beliau
tidak pernah memarahi dan memukulku hingga aku besar, ketika beliau melihatku
salah beliau hanya menasehatiku dengan menceritikan kisah para nabi dan para
sahabat yang sholeh, dengan membandingkan kenakalanku saat itu, yang memang
tidak bisa dipungkiri usia saat itu memang lagi nakal-nakalnya.
Ceritanya tetang kisah para nabi dan para sahabat yang tidak membosankan dan tidak monotong, tetapi dia membandingkan kisahku dengan mencontoh bahwa nabi saw dan sahabat itu tidak ada yang nakal tapi mereka sholeh-sholeh dan taat pads printah tuhannya, aku mendengar cerita kekekku dangan penuh khusu' dan tidak pernah ku membantahnya.
Ceritanya tetang kisah para nabi dan para sahabat yang tidak membosankan dan tidak monotong, tetapi dia membandingkan kisahku dengan mencontoh bahwa nabi saw dan sahabat itu tidak ada yang nakal tapi mereka sholeh-sholeh dan taat pads printah tuhannya, aku mendengar cerita kekekku dangan penuh khusu' dan tidak pernah ku membantahnya.
Awalnya, aku hanya dengar kemudian tidak mengikuti beliau, tapi
ditengah kenalan ku, ku mulai berpikir bahwa nasehat kakekku itu benar, bahlan
selalu hadir dalam pikiran ku untuk apa juga hidup kalaw hidup ini tdk dihiasi
dengan ketaatan kepada Allah? Tetapi itu hanya ada dalam pikiran tidak
direalisasikan dalam kehidupan. Ketika kakek mendengar knakalanku gara2
berkelahi dengan teman ngajiku yang diceritakan oleh orang, aku jadi takut
kepada kakek aku kira dipukul oleh beliau, tapi apa yang dia lakukan, beliau
hanya berkata "jangan seperti lagi itu tidak baik dilakukan oleh orang
yang mau pintar dan cerdas!".
Aku jelaskn kepada kakeku kronogi kasusnya dan aku brkata "abu bukan saya yang salah, tapi dia yang mulai duluan!" Beliau hanya bilang "ya, memang kamu yang benar tapu Allah hanya mncintai org yang sabar saja bukan yang keras kepala". Aku pun tersimpuh diam dan aku paham kalaw bersabar itu lebih baik, lalu aku dipanggil oleh nenekku untuk makam.
Aku jelaskn kepada kakeku kronogi kasusnya dan aku brkata "abu bukan saya yang salah, tapi dia yang mulai duluan!" Beliau hanya bilang "ya, memang kamu yang benar tapu Allah hanya mncintai org yang sabar saja bukan yang keras kepala". Aku pun tersimpuh diam dan aku paham kalaw bersabar itu lebih baik, lalu aku dipanggil oleh nenekku untuk makam.
Aku belajar agama kepada beliau, dasar islam yang ku miliki
semuanya dari kakekku, kisah para nabi yang kudapatkan, siroh sebagian sahabat
yang zuhud, pentingnya kehidupan semuanya diajarkan oleh kakekku. Suatu ketika
aku mendengar sekilas distasiun TV ada istilah tahun gajah, tahun dimana nabi
saw lahir. Saat itu aku jadi bingung, sebab yang diajarkn disekolah yang
namanya tahun pasti ada angkanya, tapi ko nama tahun kali ini ada nama tahun
dengan nama binatang, kalaw ada tahun gajah pasti ada tahun singa, tahun
kambing, tahun sapi, dan lain-lain. Kebingungan itu terjawab ketika aku brtanya
kepada kakekku. Abu nama yang biasa ku gunakan untuk panggil kakekku, aku
brtanya kepadanya "kenapa nabi itu lahir pada tahun gajah, kenapa dpakai
tahun dengan nama binatang? " Kakekku mnjawab "oh itu, beliau
mnjelaskn "budaya qurais saat itu, tahun yang mereka ingat adalah
kejadian-kejaduan yang brsar terjadi, sebab mereka mudah mendengar kejadian
tersebutu dari pada tahun sebagaimana kita kenal saat ini. Dikatakan nabi lahir
pd tahun gajah, karena pada saat itu nabi saw lahir pada peristiwa ketika
pasukan gajah yang dipimpin oleh Abraham yang mengerang mekkah dan ingin
menghacurkan ka'bah (baitullah) kiblat kaum muslimin saat ini". Sahutnya. "Tapi saat itu, sebelum mereka sampai dikota mekkah
Allah menggagalkan rencana jahat mereka dengan mengirim burung Ababil yg
melemparkan kerikil yang begitu banyak, sehingga pasukan Abraham porak-poranda
dan hancur berantakan".
Beliau melanjutkan "saat Abraham mngerang itu lahirlah
rasulullah saw yg pada saat itu tepat pada tnggal 12 rabiatul awal 970
masehi". Jadi, pada saat itu aku mendapatkan dua ilmu baru yaitu tahu
tentang arti tahun gajah dan tahu tepatnya tanggal kelahiran rasulullah saw.
Jadi ketika guruku bertanya tentang kelahiran rasulullah saya langsung ajukan
tangan dan mnyampaikan tentang kerlahiran nabiyullah, semua temanku tepuk
tangan sehingga saat itu saya merasa bangga dan semangat untuk mncari ilmu.
Banyak hal yang beliau ajarkan kepadaku tentang islam, bahkan aku sering tidur
bersama kakekku untuk mendengarkan nasehat dan cerita-ceritanya setiap malam.
Kakekku adalah orang yang sangat cerdas, ilmunya luas,
kata-katanya didengar oleh orang, petuah-petuahnya diresapi bahkan menjadi
solusi bagi orang yang sedang bertikai. Aku menyaksikan sendiri ktika ada dua
kelompok orang yang berseteru gara-gara merebut air untuk minum, sampai masalah
tersebut dibawa ke meja hijau. Pada saat itu dua kelompok tersebut sebelum
dibawa ke pengadilan, mereka datang meminta nasehat kepada kakekku tentang
masalahnya, smuanya mengungkapkan masalah yang mereka hadapi. Yang lebih lucu
lagi kelompok pertama mencerikan kronologi kasus mereka dari A hingga Z, begitu
juga kelompok yang kedua kronologi masalahnya mereka ceritakan, tapi kedua
kelompok tersebut tidak tahu bahwa mereka yang berseteru tidak datang disitu.
Sikap yang ditujukn oleh kakekku, tidak pernah memihak kepada salah satunya
meskipun salah satu kelompok tersebut semuanya belajar tentang islam kepada
kakekku. Kakekku hanya menyarankan bahwa perseteruan itu biasa-biasa saja
dialami oleh manusia, sebab manusia memiliki gharijatul baqa' yang tinggi
dimiliki oleh mreka. Karena itu, sebaiknya pertikaian itu harus diselesaikan
secara damai dan kekeluargaan bukan justru minimbulkan permusuhan antara yang
satu dengan yang lainnya. Beliau melanjutkan "silahturahim adalah sunah nabi
yang harus dijunjung tinggi dalam memperat hubungan sesama manusia, sebab jika
ingin panjang umur maka pereratlah hubungn silaturahim. Jadi berdamailah, jgn
karena hal yang sepele membuat kalian dimurkai oleh Allah SWT".
Begitulah kewaro'an kakek ku dalam menyelesain masalah yang
terjadi antar kelompok. Beliau punya hati yang tulus, ke ulamaannya sangat
terlihat kala dia mnjelaskan kebenaran kepada semua orang. Beliau tidak pernah
berbicara yang tidak disandarkan pads Al-qur'an dan hadis, kata-katanya penuh
hikmah dan didengar oleh semua orang, solusi yang diberikannya bersumber dari
islam, pandanganya manpu menyelesaikan masalah dan memberikan penyelesaian yang
punya arti.
Saat dia berbicara, semuanya khusu' mendengarkan petuahnya dan
tidak ada yang berani membantahnya. Yang datang kepadanya untuk meminta saran
dan fatwanya mulai dari orang awam, masyarakat biasa, sampai caleg dan pejabat.
Ada yang mau berguru dan belajar dengan beliau, ada yang mau berdiskusi, ada
yang minta nasehat, sampai ada yang mau minta restu agar terpilih kembali
menjadi legislatif dan pejabat. Beliau punya ke waro'an yang tinggi dan dalam,
beliau juga tidak pernah mendatangi penguasa untuk minta-minta, sebab kata dia
bahwa "ketika ada orang alim mendatangi penguasa, bagi beliau dia adalah
orang yang menjual agama dengan murah, sampai beliau juga menyatakan bahwa
mereka adalah pencuri yang mengataskn diri sebagai ulama (orang alim). Itulah
kakek ku, seorang ulama karismatik dikampungku.
Saat kakekku sakit, saya menyaksikan sendiri begitu banyak orang
yang menjenguknya mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat, semua yang ada di
kampungku datang menjenguknya. Bahkan disaat beliau sakit, beliau tetap
menasehati semua orang yang datang agar tetap taat kepada tuhannya. Meskipun
dengan kata yang terbata-bata, fisik yang melemah, saat dia bebicara semua yang
hadir khusu' mendengarkan nasehatnya. Saat itu hari rabu aku datang dari
makassar untuk menjenguk kakekku yang saat itu orang bilang, kalaw beliau sakit
keras sampai tidak bisa bicara, sehingga aku dan pamanku pak buhari dengan
istrinya haja faridah terburu-buru datang ke kampung untuk menjenguknya. Saat
kami sampai didepanya aku mncium tangan dan mukannya, aku memanggil "abu,
saya cucu mu. Beliau melihatku dan berkata syukur alhamdulillah. Saya bertanya
lagi "abu, masih ingat dengan saya". Beliau mangguk saja. "Siapa
abu?" Lanjutku. Beliau bilang "yono". Alhamdulillah.
Saya melihat tanda-tanda kalaw beliau masih sehat wal afiat, tanpa
diduga beliau memanggilku, kemudian beliau bertanya "bagaimana kuliah mu
diluar negeri, apa jadi kesana?" Sy menjawab "insya Allah abu, semoga
Allah menghendakinya". Beliau bilang "alhamdulillah, dimanapun kita
belajar jangan lupa kalaw tujuan kita adalah menggapai ridho Allah". Tanda
kesehatan abu mulai nampak dibandingkan dengan sebelum aku datang, sebagaimana
yang diinfokan oleh keluarga. Awalnya tidak bisa duduk dan berbaring saja, tapi
alhamdulillah saat itu beliau minta diangkatkan untuk duduk. Saat ku ceritakan
tentang kuliah ku dan dakwah dikampus, ada suatu hal yang ku ceritakan
membuatnya tersenyum dan ketawa hingga giginya kelihatan. Saya jadi teringat dengan kata temanku seorang dokter,
jika pasien sudah senyum maka sesungguhnya tanda kalaw sembuh total itu sudah
ada dan sudah terlihat. Alhamdulillah ya
rabb.
By: Muh. Didi Haryono
Kakek ku Sang Motifator