Senin, Februari 10, 2014

Dakwah Islam



Dakwah bukan hanya sekedar pilihan, tapi merupakan kewajiban.
Dakwah bukan hanya sekedar profesi, tapi merupakan proses perjuangan.
Dakwah adalah menyeru dan mengajak kepada kebenaran, bukan merupakan kompromi atau toleransi buta.
Dakwah adalah keberpihakan kepada yang haq (kebenaran), bukan kepada yang bathil.
Dakwah adalah memberi peringatan dan kabar gembira, bukan hiburan yang bikin org tertawa.
Dakwah adalah rutinitas yang mesti dilakukan, bukan pengisi waktu sesaat.
Dakwah mesti dengan keikhlasan, sabar dan istiqomah, bukan dengan tergesa-gesa dan cepat putus asa.

Pengemban dakwah harus terbentuk syakhsiyah islamiyyah yang mantap, aqliyah dan nafsiyah islamiyyah yang kokoh, agar lisan para pengemban dakwah basah dengan dzikir kepada Allah, hatinya senantisa dipenuhi dengan ketakwaan kepada Allah, gerakannya hanya untuk ruku' dan sujud menghadap rabbnya, hidupnya selalu dalam kesederhanaan dan zuhud hanya untuk rabbnya, anggota badannya senantiasa bergegas melaksanakan berbagai kebajikan.
Syekh Atha' Abi Rusytho pernah menasehati bahwa pengemban dakwah senantiasa membaca Al-qur'an dan megamalkannya, mencintai Allah dan rasul-Nya, suka dan benci kerena Allah, senantiasa mengharapkan rahmat Allah dan takut akan azab-Nya. Pengemban dakwah harus bersabar sembari terus melakukan instrospeksi disertai kepatuhan penuh kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya, juga konsisten dalam memegang kebenaran, bagai gunung tinggi yang menjulang. Bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada orang mukmin serta bersikap keras dan terhormat dihadapan orang-orang kafir.
Pengemban dakwah tidak terpengaruh dengan caci maki orang yang mencaci, semata karena Allah. Akhlaknya baik, tutur katanya manis, hujjahnya kuat, dan senantiasa menyerukan kepda yang makruf dan mencegah kemungkaran. Ia melangkah dan beramal didunia, sementara kedua matanya senatiasa menatap nun jauh di sana (akhirat), surga yang seluas langit dan bumi spesial untuk orang-orang yang bertakwa.
Dakwah yang terbaik adalah dakwah isti'naful Hayatil Islam bi Daulah Khilafah (dakwah yang mengajak melanjutkan kehidupan islam melalui tegaknya daulah khilafah), karena khilafahlah yang akan menerapkan islam secara kaffah.
Namun, ketahuilah goncangan yang bertubi-tubi dari musuh Allah dan rasul-Nya sedang mengepung dan dalam dakwah penuh dengan celaan, tantangan dan rintangan yang mesti dihadapi. Tetapi sesungguhnya semua tantangan itu yang mudah untuk dilewati. Ingatlah perkataan Ibnu Qayyim: "salah satu tanda ketundukan hati dan keikhlasan diri seseorang adalah tidak bergembira dengan pujian manusia dan tidak merasa sedih dengan celaan mereka"
Dakwah adalah istiqomah dijalan kebenaran, bukan inkonsisten takala cacian dan makian menerpa. Sungguh mulia para pengemban dakwah, yang waktu hidupnya mereka persembahkan hanya untuk islam.
Sebagai pengemban dakwah, senantiasa berdo'a kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan kemudahan dalam mengarungi amanah dakwah ini, karena do'a para pengemban dakwah diijabah dan dikabulkan oleh-Nya.
"Ya Allah, Dzat yg Maha Agung..
Ya Allah, Dzat yg Maha Suci.
Ya Allah, Dzat yg Maha Kuasa dan Maha segalanya
Di saat yang penuh barokah ini dengan nikmat dan karuniamu.
Ku panjatkan doa untuk para pejuang syariah dan khilafah. Jadikanlah kami pengemban dakwah yang tangguh, jadikan kami pengemban dakwah yang istiqomah di jalanMu, yang selalu mengerahkan seluruh daya, tenaga, harta dan pikiran untuk menyadarkan ummat akan aturan hidup dari-Mu, sistem kehidupan yang Engkau ridhoi yang akan diterapkan di bawah naungan khilafah rosyidah ala minhajin nubuwwah, jadikanlah kamu pribadi shalih yang selalu takut, tunduk, patuh dan pasrah kepada-Mu. Jadikanlah kami pribadi yang amanah jadikanlah kami hamba-Mu yang paling Engkau sayangi, jadikanlah kami ahli surga yang selalu melantunkan pujian rasa syukur akan nikmat yang telah Engkau berikan, jadikanlah setiap hembusan nafasnya ta'zhim dan penghambaan kepada-Mu.
Ya Allah, sayangi dan cintailah kami, ampuni dan berkahilah keluarga kami". aamiin aamiin ya rabbal alamin


Wallahu a'lam bi shawab

0 komentar: