Rabu, Oktober 17, 2012

Penguasa Negeri ini Harus Segera Bertobat

Ada sebuah hadis yang penting untuk kita renungi bersama. Rasulullah saw bersabda, sebagaimana yang dituturkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa  “akan datang tahun-tahun  penuh kedustaan yang menimpa manusia. Pada saat itu pendusta dipercaya, sedangkan orang jujur didustakan; amanat diberikan kepada pengkhianat, sementara orang jujur dikhianati. Pada saat itu, Ruwaybidhah turut bicara”. Lalu salah seorang sahabat bertanya kepada beliau “apakah Ruwaybidhah itu? Rasulullah saw menjawab “Orang-orang bodoh yang mengurusi  urusan perkara umum/rakyat”. (HR. Ibnu majah).
Dalam sabda Rasulullah saw. tampak bahwa kondisi buruk itu terjadi pada saat pemutarbalikan nilai dan fakta yang begitu dominan. Fakta sekarang menunjukan bahwa apa yang diprediksi oleh baginda nabi saat 14 abad yang lalu terbukti pada saat ini. Bagaimana kemudian hari ini yang benar dianggap salah, yang salah dianggap benar, jujur dianggap berdusta, yang berdusta dipercaya, pengkhianat diagung-agungkan. Ahmadiyah yang mengkhianati Allah dan Rasulullah saw (sesat dan menyesatkan) justru dibela dan dilindungi, sedangkan ormas Islam justru ingin dibubarkan. LSM yang pro-barat malah diberikan tempat yang luas, sementara ormas islam terus dicurigai. Legalisasi tempat perjinahan semakin menjadi-jadi sementara wanita anak bangsa dibiarkan mencari uang dari tempat haram itu. Pertanyaannya adalah sampai kapan negeri kita akan seperti ini terus? Ataukan sampai Allah mencabut kekuasaan yang kita miliki kemudian dengan kekuasaan itu Allah akan menghinakan kita? Maka dari itu saudaraku yang budiman, jika penguasa kita akan terus berdusta kepada rakyatnya maka tunggulah balasanya.
Negara tercinta kita ini akan menjadi lebih baik ketika islam yang kita imani sebagai dien yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an petunjuk bagi suluruh umat manusia diaplikasikan dalam kehidupan kita, baik individu, berkeluarga, bermasyarakat maupun bernegara, karena kita paham bahwa islam yang turunkan oleh Allah SWT mempunyai sistem atau aturan (syari’ah) yang harus kita terapkan sebagai konsekuesi keimanan kita umat islam, sebab islam bukan hanya mewajibakan kita untuk sholat, puasa, zakat, haji akan tetapi masih banyak yang wajib diterapkan oleh negara misalnya hudud, ta’zir, kital, jihal dan hal-hal yang berkaitan dengan syari’ah lainnya.  Tetapi, sampai hari ini negeri tercinta kita ini justru menerapkan Kapitalisme Liberal yang dijadikan sistem kehidupan masyarakat indonesia, sementara syari’at Islam dibaikan. Padahal syari’ah islam lebih rasional diterapkan daripada kapitalisme sekuler yang mengabaikan keadilan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, negara ini harus kembali ke jalan yang benar yaitu jalan yang diridhoi oleh Allah Swt agar negeri kita ini menjadi negeri yang baldatun thoibatun wa rrabun ghafur. Tinggalkanlah sistem Kapitalisme Liberal saatnya syari’ah islam yang harus diadopsi. Wallahu a’lam.

0 komentar: