Selasa, Oktober 09, 2012

Kebenaran Hanya dengan Islam

Oleh: M. Didi Haryono (The Leader ICS)

Jika kita melihat populasi jumlah penduduk di dunia hampir separuhnya adalah umat islam jumlahnya sekitar 1,6 miliar. Negara-negara didunia umat islam mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, hampir semua negara didunia didalamnya ada umat islam. Kita pasti tahu, keberadaan umat islam di Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara, dan Nusantara (Malaisya, Brunai dan Indonesia) jelas umat islam mayoritas, tetapi jika kita melihat umat islam di Amerika, Eropa, dan Australia umat islam minoritas. Meskipun mereka minoritas, tetap kita bisa katakan bahwa di sana ada yang memeluk agama islam. Bahwa data mencatat bahwa jumlah umat islam di Eropa meningkat dari tahun ke tahun pertumbuhannya lebih dari 200% baik berdasarkan angka kelahiran maupun umat nonmuslim masuk agama islam atau dikenal dengan istilah mu’alaf, tidak jauh beda juga yang terjadi di Amerika dan Australia meskipun dengan data yang berbeda. Ini menandakan bahwa semakin hari masyarakat dunia meyakini bahwa ada sesuatu yang khas dalam ajaran islam, sehingga memotifasi kesadarakan mereka agar menuntun kejalan yang benar yaitu islam. Nah, inilah yang akan dibahas dalam tulisan ini.
Islam berasal dari bahasa Arab yaitu aslama yang berarti keselamatan, sehingga islam juga bisa diartikan sebagai agama yang mengantarkan manusia kepada keselamatan dari dunia hingga akhirat (last after). Jika diartikan secara syar’i islam berarti agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Muhammad saw melalui malaikat jibril untuk mengatur hubungan manusia dengan Khaliqnya, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan dirinya sendiri agar kemudian dengan aturan tersebut manusia lebih dicintai oleh Khaliknya dan sesamannya.
Islam adalah ajaran yang kompleks dan totalitas, yang mengajarkan manusia dari aturan yang sangat kecil dari aturan atau cara masuk WC (water close) hingga pada aturan tatanan struktur kepemerintahan islam atau kemudian kita kenal dengan sistem Khilafah Islamiyah atau Daulah Islamiyah. Namun, sampai saat ini hanya sedikit orang yang manpu memahami struktur kepemerintahan islam tersebut yaitu ulama-ulama yang mukhlis saja yang paham tentang perkara tersebut tanpa terlena dengan harta dunia yang sementara.
Kompleksifitas dan totalitas islam itulah salah satu yang membuat orang-orang yang mencari kebenaran tertarik untuk mengkaji dan mempelajari ajaran islam dari pokok ajarannya sampai pada cabang-cabang membahasannya beserta implentasi atau aplikasi ajaran islam tersebut, misalkan sholat tidak hanya sekedar ditahu baca’annya saja tetapi harus sampai pada praktek gerakan sholat, serta makna sholat juga harus dipahami sebagai pencegahan dari perbuatan keji dan mungkar. Artinya dengan melakukan ibadah tersebut kita bisa memahami bahwa ketundukan kita pada sang khaliq sebagai implementasi dari ibadah tersebut harus betul-betul menyadari bahwa kita sebagai manusia penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Oleh karena itu, manusia tidak boleh angkuh, sombong, iri, merasa dirinya yang paling benar, karena sifat tersebut merupakan sifat tercela dan dibenci oleh Allah yang harus dijauhkan dari kehidupan sehari-hari.
Jikalau kita mengkaji islam lebih mendalam akan kita temukan bahwa islam tersebut sangat proporsional memahamkan manusia agar betul-betul bisa menggunakan akalnya dalam mengkaji dan memahami alam semesta, manusia dan kehidupan sebagai bagian dari penciptaan Allah. Itu sebabnya kenapa banyak ayat dalam Al-qur’an mengajarkan manusia untuk menggunakan akalnya dalam memahami persoalan yang ada, ini merupakan implementasi dari dalil aqli’ yang dipahami oleh umat islam.
Al-Qur’an telah memotivasi kepada semua manusia untuk senantiasa memahami, berpikir, mengkaji dan meneliti sesuatu yang terjadi di alam semesta sehingga dapat memberikan manfaat kepada semuannya dalam  rangka  mengabdi kepada tuhannya. Sebagaimana Allah berfirman dalam beberapa ayat berikut:
$tBur äo4quysø9$# !$uŠ÷R$!$# žwÎ) Ò=Ïès9 ×qôgs9ur ( â#¤$#s9ur äotÅzFy$# ׎öyz tûïÏ%©#Ïj9 tbqà)­Gtƒ 3 Ÿxsùr& tbqè=É)÷ès? ÇÌËÈ
Artinya: Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka Tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al-An’am  6 : 32)
`tBur çnöÏdJyèœR çmó¡Åe6uZçR Îû È,ù=sƒø:$# ( Ÿxsùr& tbqè=É)÷ètƒ ÇÏÑÈ
Artinya: Dan barangsiapa yang kami panjangkan umurnya niscaya kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? (QS. Yasin 36: 68)
þÎûur ö/ä3Å¡àÿRr& 4 Ÿxsùr& tbrçŽÅÇö7è? ÇËÊÈ
Artinya: Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. Adz-Dzariyaat 51: 21)
óOÎgƒÎŽã\y $uZÏF»tƒ#uä Îû É-$sùFy$# þÎûur öNÍkŦàÿRr& 4Ó®Lym tû¨üt7oKtƒ öNßgs9 çm¯Rr& ,ptø:$# 3 öNs9urr& É#õ3tƒ y7În/tÎ/ ¼çm¯Rr& 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« îÍky­ ÇÎÌÈ
Artinya: Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?  (QS. Fusilat 41: 53)
Ayat-ayat tersebut telah memotivasi semua manusia untuk senantiasa menggunakan akalnya dalam menemukan hal-hal yang baru, baik yang berkaitan dengan motivasi untuk bertambah kuatnya keimanan mereka kepada sang khaliq maupun dalam penelitian (research) mereka terutama berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semuannya terinspirasi dalam islam sebagaimana tercantum dalam Al-qur’an. Jika kita melihat kemajuan peradaban manusia abad ke-21 ini, peradaban islamlah yang pertama kali meletakan dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang menggunakan kaidah-kaidah logis, sistematis dan eksperimental. Kemajuan peradaban manusia masa kini sangat ditentukan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan tersebut tidak berhenti sampai disitu saja tetapi berlanjut sampai pada penemuan industri baru yang memproduksi seluruh kebutuhan manusia. Perkembangan tersebut sangat tergantung dari kesungguhan manusia dalam menemukan hal-hal yang baru dengan segala tantangan dan rintangan yang telah dihadapinya.
Selain dalil aqli’ Allah memberikan gambaran kepada umat manusia untuk menggunakan dalil naqli’ yaitu argumen atau dalil yang bersumber dari Al-quran yang menjelaskan ketidakmanpuan dan keterbatasan akal untuk memahami persoalan diluar dari batasan akal yang dimiliki oleh manusia. Misalkan memahami persoalan yang gaib (tidak bisa diraba secara faktual), perkara ini tidak mungkin diyakini hanya berdasarkan dalil aqli’ saja tetapi harus didasarkan pada informasi dalil naqli’.
Doktrin islam sangat rasional (masuk akal), tidak ada ajaran islam yang kita ragukan dalam memahami perkara yang ada yang telah dijelaskan dari sumbernya (Al-Qur’an). Misalkan dalam memahami siapakah tuhan manusia yang telah menciptakan kompleksifitas alam semesta, manusia dan kehidupan. Sebagai pandangan awal kita apakah mungkin tuhan manusia adalah benda mati, batu-batuan, pohon besar (berkeramat), patung ataukah manusia itu sendiri? Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak bisa bergerak menciptakan yang bergerak, atau apakah mungkin manusia menciptakan manusia juga? Jawabannya tidak masuk akal, karena yang dipahami oleh akal bahwa tuhan yang menciptakan manusia, alam semesta dan kehidupan itu adalah berbeda dengan benda mati dan manusia itu sendiri. Oleh karena itu Al-Quraan menjelaskan masalah ketuhanan jelas dalam QS-Al-Ikhlas 1-4:
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ ª!$# ßyJ¢Á9$# Ns9ÇËÈö ô$Î#tƒ öNs9ur ôs9qムÇÌÈ öNs9ur `ä3tƒ ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ Artinya. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Apa yang dijelaskan dalam surat Al-Ikhlas tersebut tergambarkan bahwa tuhan yang disembah adalah satu-satunya (esa), tidak boleh berbeda antara satu dengan yang lainnya dan tuhan itu tidak punya anak atau diperanakan. Hanya kepada-Nya sajalah tempat manusia meminta, bergantung dan memohon sesuatu karena kita memahami pada satu-satunya tuhan dan tidak ada yang setara dengan Dia. Maka tuhan manusia harus bersifat absolut (mutlak) adanya.
Pemahaman awal inilah yang memotifasi manusia untuk untuk senantiasa mengkaji ajaran agama yang benar dan rasional, agar dengan kebenaran itu manusia bisa hidup damai dalam meraih kemuliaannya. Kebenaran islam bisa dibuktikan dengan dalil aqli’ dan dalil naqli’ dalam mengkaji apa yang diajarkan oleh islam. Islam adalah agama yang benar, dan satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah sebagaimana firman-Nya:
¨bÎ) šúïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3
Artinya: sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali-Imran:19)
Logika terbaliknya, jika ada agama yang diridhoi oleh Allah maka ada agama yang tidak diridhoi oleh Allah, itu artinya bahwa agama islam adalah satu-satunya agama yang semua ibadah dan amalnya diterima oleh Allah sebagai tuhan manusia dan semua ibadah dan amal diluar dari agama islam ditolak atau tidak diterima oleh Allah. Oleh karena itu, larangan keras manusia beragama selain islam. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:
`tBur Æ÷tGö;tƒ uŽöxî ÄN»n=óM}$# $YYƒÏŠ `n=sù Ÿ@t6ø)ムçm÷YÏB uqèdur Îû ÍotÅzFy$# z`ÏB z`ƒÌÅ¡»yø9$# ÇÑÎÈ
Artinya: Barangsiapa mencari agama selain islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali-Imran: 85).
Ketegasan Allah sebagaimana ditegaskan dalam ayat di atas, menandakan bahwa perkara jalan/cara (agama) dan tuhan merupakan perkara yang penting untuk sampai kepada Allah. Cara yang dijelaskan oleh tuhan itulah cara terbaik dan cara yang benar untuk mendapatkan ridho dan ampunan-Nya. Jika kita tidak mengikuti cara yang telah jelaskan oleh Allah maka manusia akan menuai jalan buntu dan kehilangan arah untuk mencapai tujuan dalam meraih diridhoi oleh Allah yaitu surga.
Islam adalah agama yang sempurna, agama yang meluruskan agama-agama terdahulu. Karena dengan islam mereka manpu menemukan kebenaran tauhid yang sesungguhnya. Kesempurnaan islam tersebut telah digambarkan oleh Allah dalam QS. Al-Ma’idah: 3 yaitu:
t4 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYƒÏŠ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMŠÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYƒÏŠ 4 Ç`yJsù §äÜôÊ$# Îû >p|ÁuKøƒxC uŽöxî 7#ÏR$yftGãB 5OøO\b}   ¨bÎ*sù ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÈ
Artinya: Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa. Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Berdasarkan penjelaskan di atas, maka pantas penulis katakan bahwa kebenaran hanyalah dengan islam tidak ada yang lain. Jika ingin menemukan kebenaran maka pelajarilah islam, niscaya engkau akan menjadi orang-orang yang bahagia didunia hingga surga.
Wallahu a’lam bi shawab.

0 komentar: