Oleh: M. Didi Haryono (The Leader ICS)
Angka nol yang disimbolkan dengan “0” merupakan salah penemuan yang sangat
berpengaruh dan terpenting pada perkembangan ilmu matematika dunia modern.
Angka nol atau zero dalam bahasa
Inggris berasal dari dari kata arab yaitu sifr
ditemukan oleh Al-Khawarizmi dalam bukunya yang berjudul Kitab Al-Jabr wa Al-Muqabilah (buku tentang integrasi dan persamaan) yang diterjemahkan
ke dalam Latin dengan judul Algoritmi de
Numero Indorum. Bukunya tersebut juga berisi pengembangannya pada
rumus-rumus persamaan yang sangat sederhana yang pada era modern kita temukan
dalam aritmatika, persamaan linear dan kuadrat yang akan kita temukan dalam
aljabar, serta kalkulasi integral kita temukan dalam kalkulus.
Dari buku tersebutlah muncul istilah “algoritma” yang semula adalah
kesalahan penerjemahannya ketika menyangka nama penulisnya adalah bagian dari
buku tersebut. Kini istilah
algoritma adalah istilah yang paling lazim dalam setiap programan komputer.
Penemuan angka nol oleh Al-Khawarizmi sangat perpengaruh dengan pengembangkan
teknologi informasi yang dikenal angka biner yaitu 0 dan 1, nol yang
diidentikan dengan off dan satu
diidentikan dengan on.
Penemuan angka 0 sampai 9 pada awalnya dikembangkan oleh beliau dari angka
Hindu India. Konon, pada pedagang India kemuadian membawanya ke Bagdad. Namun,
di India angka ini tidak populer dalam perhitungan sehari-hari, karena
merupakan priviles para pendeta Hindu
dalam komunikasi antara mereka. Angka tersebut lalu dianalisis dan
disebarluaskan melalui bukunya Kalkulasi dengan Angka-Angka Hindu. Melalui buku
ini, angka tersebut tersebar ke seluruh dunia Islam lalu ke Eropa dan dikenal
sebagai angka-angka Arab. Selain itu, beliau juga membuat perbaikan dengan
memperkenalkan notasi pecahan sebagai angka-angka desimal dibelakang koma.
Sehingga, pada abad modern aritmatika, aljabar, dan algoritma dikenal
sebagai berikut:
-
Aritmatika berkaitan dengan persamaan
angka-angka yang sangat sederhana, misalkan 2 + 3 = 5, 3 + 3 = 6, dan seterusnya.
-
Aljabar berhubungan dengan
persamaan yang menggunakan notasi simbol-simbol tertentu seperti x, y, z, misalakan 2x + 2 = 6 yang merupakan persamaan
linear, termasuk juga yang menggunakan nilai-nilai kuadrat seperti x2 + 3x + 2 = 10.
-
Algoritma yang di ambil dari nama
beliau sendiri merupakan sebuah set jalur atau prosedur sebagaimana dalam flow chart, yang harus diikuti untuk
dapat menilai keputusan dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu. Sistem
ini sebagaimana digunakan dalam pembuatan program komputer.
Karya-karya Al-Khawarizmi kemudian banyak dipelajari oleh ilmuwan awal
Eropa menjelang masa Renaisance, di antaranya
Fibonacci yang menemukan salah satu deret yang dikenal dengan deret Fibonacci
yaitu 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, dan seterusnya, kemudian Gerard dari
Cremona, dan Adelard dari Bath Inggris. Melalui kajian tersebut sistem bilangan matematika modern dan lebih simpel mulai menyebar ke seluruh daratan Eropa
menggantikan angka-angka Romawi yang sebelumnya digunakan. Berkat buku-buku
tersebut, para pedagang Italia sudah menggunakan angka-angka desimal
sebagaimana digunakan sekarang sejak abad keempat belas.[1]
Sekitar
tahun 300 SM orang Babilonia telah memulai penggunaan dua buah garis yang
berbentuk miring (//) untuk menunjukkan sebuah tempat kosong, sebuah kolom
kosong pada Abakus. Simbol ini memudahkan seseorang untuk menentukan letak
sebuah symbol. Angka nol sangat berguna dan merupakan simbol yang menggambarkan
sebuah tempat kosong dalam Abakus, sebuah kolom dengan batu-batu yang
ditempatkan di dasar. Kegunaannya hanya untuk memastikan bahwa butiran-butiran
tersebut berada di tempat yang tepat, angka nol tidak memiliki nilai numerik
tersendiri.
Ada
sebagian ilmuan berpendapat bahwa pada komputer nol ini dapat merusak sistem,
karena nol diartikan tidak ada. Berapapun bilangan dikalikan dengan nol
hasilnya tidak ada. Nah inilah yang membuat bingung dalam operasi perhitungan.
Sebagai contoh: setiap yang dikalikan dengan nol pasti hasilnya nol. Walaupun
demikian sebenarnya nol itu hebat, jika tidak ditemukan angka nol tulisan satu
juta dalam bilangan romawi ditulis apa?? Bisa-bisa selembar kertas tidak sampai
untuk hanya memberikan symbol satu juta itu. Bisa dibayangkan jika nol tidak
ada. Banyak kekuatan yang terkandung dalam angka ini.
Nol adalah perangkat paling penting dalam
matematika. Namun berkat sifat matematis dan filosofis yang aneh pada angka
nol, ia akan berbenturan dengan filsafat barat. Angka nol berbenturan dengan
salah satu prinsip utama filsafat barat, sebuah dictum yang akar-akarnya terhujam dalam filsafat angka Phythagoras
dan nilai pentingnya tumbuh dari paradoks Zeno. seluruh cosmos Yunani didirikan
di atas pilar yang tidak ada kekosongan. Kosmos Yunani yang ditemukan oleh
Phytagoras, Aristoteles dan Ptolemeus masih lama bertahan setelah keruntuhan
peradaban Yunani. Dalam kosmos ini tak ada ketiadaaan. Oleh karena itu, hampir
sepanjang dua millenium orang-orang barat tak bersedia menerima angka nol.
Konsekuensinya sungguh menakutkan. Ketiadaan angka nol menghambat perkembangan
matematika, menghalangi inovasi sains dan yang lebih berbahaya, mengacaukan
sistem penanggalan
[1] Eko Laksono, Imperium
III: Zaman Kebangkitan Besar, Edisi Revisi (Jakarta Selatan: Hikmah, 2010),
hlm.102
ANGKA 0 (NOL) DAN AL-KHAWARIZMI