Oleh: M. Didi Haryono (The Leader ICS)
Abdurrahman bin Auf ra. adalah sahabat awal
yang masuk islam, beliau masuk islam karena dikontak dan diajak oleh sahabat
Abu Bakar As-Sidiq ra. Beliau orangnya jujur, sukses mulia, dermawan dan memiliki
banyak harta kekayaan. Beliau juga dipandang sebagai sahabat yang paling kaya
diantara banyak sahabat lainnya dan harta yang dihasilakan dengan cara yang
halal pula. Dengan kehalalan hartanya inilah membuat sahabat-sahabat lainnya
tidak enggan untuk menerima pemberiannya, karena mereka yakin bahwa harta yang
halal akan membawa banyak keberkahan. Hampir semua kekayaan Abdurrahman bin Auf
ra. yang sangat banyak, dia gunakan untuk membantu Rasulullah dalam menyebarluaskan
islam denga dakwah dan Jihad.
Ketika Rasulullah SAW membutuhkan dana
untuk berperang di Tabuk yang mahal dan sulit karena medannya jauh, apalagi
situasi Madinah pada saat itu musim panas. Abdurrahman bin Auf ra memoloporinya
dengan menyumbang 200 uqiyah emas (1 uqiyah setara dengan 50 dinar) setara
dengan 10.000 dinar (1 dinar setara 4,25 gram emas atau sekitar Rp 1.600.000)
berarti setara denga 16 M. Melihat besar infaqnya Abdurrahman bin Auf, Umar bin
Khatab berbisik kepada Rasulullah SAW “Sepertinya
Abdurrahman berdosa kepada keluargannya karena tidak meninggalkan uang belanja
sedikitpun untuk keluargannya”. Mendengar hal tersebut Rasulullah bertanya
kepada Abdurrahman bin Auf “Apakah kamu
meninggalkan uang belanja untuk istrimu? Dia menjawab “Iya, mereka saya tinggali lebih banyak dan lebih baik dari apa yang
saya sumbangkan” Rasulullah bertanya lagi “Berapa?” Jawabnya “sebanyak
rizki, kebaikan dan pahala yang dijanjikan Allah”. Subhanallah...!
Suatu saat Rasulullah SAW bernah
berpidato menyemangati kaum muslimin untuk berinfaq di jalan Allah, saat itu
Abdurrahman bin Auf separuh hartanya yang tersisa senilai 2000 Dinar. Atas
infaq ini rasulullah mendo’akan khusus untuknya “semoga Allah SWT melimpahkan berkah-Nya kepadamu terhadap harta yang
kamu berikan. Dan semoga Allah memberkat juga harta yang kamu tinggalkan untuk
keluargamu”.
Keseluruhan harta Abdurrahman bin Auf
adalah harta yang hallal, sehingga sahabat Usman bin Affan bersedia menerima
wasiatnya ketika membagikan 400 dinar untuk semua veteran perang badar, sampai
Usman berkata “harta Abdurrahman bin Auf halal lagi bersih, dan memakan harta
itu membawa selamat dan berberkah”.
Ketika beliau meninggal diusia 72 tahun beliau masih
juga meninggalkan harta yang sangat banyak yaitu terdiri dari 1.000 ekor unta,
100 ekor kuda, 3.000 ekor kambing dan masing-masing istrinya mendapatkan warisan
80.000 Dinar, artinya kekayaan yang ditinggalkan Abdurrahman bin Auf saat itu
berjumlah 2.560.000 Dinar. Begitu tulus hati beliau atas ketaatannya pada Allah
SWT sampai hampir semua harta dan kekayaannya diinfakan dijalan Allah tanpa ada
keraguan sedikitpun. Oleh karena itu, apa yang dicontohkan oleh beliau menjadi
pelajaran penting bagi pejuang islam dalam berinfaq dijalan Allah seberapapun
kemampuan kita yang penting dengan ikhlas dan mengharapkan ridho dari Allah
SWT. wallahu a’lam bi shawab
Infaq Abdurrahman bin Auf