Oleh: Muh. Didi Haryono
Tuntutan ummat hingga
kini adalah perubahan besar dunia menuju Khilafah sebagaimana yang diteriakan
oleh hizbut tahrir indonesia di Gelora Bung Karno 2 Juni 2013. Keinginan umat
tersebut tidak hanya di Indonesia tetapi seluruh dunia dari barat hingga timur.
Arab spring merupakan bukti bahwa umat islam menginkan kembali kepada islam
bukan demokrasi,
bukan negara bangsa yang tunduk dibawah ketiak kapitalisme, tetapi khilafah islam. Mungkin masih ingat dibenak kita komentar dari para pengagum ideologi kapitalisme berikut:
bukan negara bangsa yang tunduk dibawah ketiak kapitalisme, tetapi khilafah islam. Mungkin masih ingat dibenak kita komentar dari para pengagum ideologi kapitalisme berikut:
1.
"The militants believe that
controlling one country will rally the Muslim masses, enabling them to
overthrow all moderate governments in the region, and establish a radical
Islamic empire that spans from Spain to Indonesia," (Bush, 6/10/2005)
Akhirnya secara terbuka pada 6 Oktober 2005, presiden AS
George W. Bush menyebutkan musuh utamanya di abad ini adalah umat Islam yang
menginginkan tegaknya kembali kekuasan Islam. Pernyataan ini dikeluarkan Bush
saat memberikan sambutannya tentang terorisme di National Endowment for Democracy, Ronald Reagen Building and
International Trade Center. Dia berjanji akan terus melanjutkan perang
melawan terorisme.
2.
Kalau selama ini kelompok dan individu yang
menentang kepentingan AS diberikan julukan terorisme secara umum, kali ini Bush
akhirnya menyebutkan bahwa teroris yang ia maksud (dan dia menggunakan
kata-kata 'serangan' dalam ucapannya) adalah golongan yang ingin memperjuangan
ideologi yang jelas dan terfokus, tapi bukan pemikiran gila. Sebagian dari
kelompok ini disebut islam radikal yang jahat, angkatan jihad bersenjata, dan
Islam fasis.
3.
Wujud ketakutan dan kebencian membara dalam jiwa
kafir Bush terhadap Islam setelah mengetahui dan yakin bahwa Daulah Khilafah
pasti akan tegak berdasarkan skenario yang ada dalam dokumen "Mapping the Global Future" terbitan
National Intelligence Council, sebuah badan dibawah CIA.
4.
Bush dalam pidatonya mengatakan, "The
murderous ideology of the Islamic radicals is the great challenge of our new
century. Like the ideology of communism, our new enemy teaches that innocent
individuals can be sacrificed to serve a political vision" (Ideologi
pembunuh Islam radikal adalah tantangan terbesar bagi kita pada abad ini).
Seperti ideologi komunis, musuh baru kita ini mengajarkan
individu yang tidak bersalah boleh dikorbank untuk mencapai visi politiknya).
Bush meletakkan pengertian umum 'Islam Radikal' untuk memasukkan semua
perjuangan Islam, termasuk perjuangan yang tidak menggunakan kekerasan dalam
upaya mengembalikan Khilafah Islam. Bagi Bush, gerakan apapun yang ingin
menegakkan Khilafah Islam akan disebut militan Islam.
5.
Pada tahun 2002, bekas Menteri Pertahanan AS,
Paul Wolfowitz mengatakan, "Saat
ini, kita sedang bertempur dalam perang melawan teroris, perang yang akan kita
menangkan. Perang yang lebih besar kita hadapi adalah perang pemikiran, ini
jelas merupakan tantangan, namun akan juga kita menangkan"
6.
Pada tahun 2004, Penasehat Keamanan AS,
Condoleeza Rice juga mengatakan, "kemenangan
sebenarnya tidak akan muncul hanya karena teroris dikalahkan dengan kekerasan,
tapi kalau ideologi kematian dan kebencian dikalahkan”.
AS yakin dapat
mengalahkan peperangan bersenjata yang dilakukan oleh sebagian umat Islam.
Karena kekuatan persenjataan AS jauh lebih baik dibanding dengan para pejuang.
Namun begitu, AS menyadari bahwa kekuatan ideologi Islam yang dianut oleh para
pejuang yang mukhlis tidak akan mudah dikalahkan dan dihancurkan. Ideologi
Islam secara fitrah lebih mudah menarik hati dan pikiran masyarakat.
Itulah prediksi mereka
terhadap kembalinya khilafah islam. Umat islam berjuang bukan dimotifasi oleh
ketakutan barat atau karena prediksi CIA, tetapi karena dorongan aqidah.
Keinginan umat untuk semua permasalahan yang dialaminya mereka menginginkan
diselesaikan dengan aturan islam. Tegaknya khilafah islam adalah janji Allah
dan bisharah (kabar gembira) dari
Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman:
Allah
telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang
salih di antara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk
mereka; dan akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan
menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku tanpa mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Siapa saja yang tetap kafir sesudah janji itu maka mereka
itulah orang-orang yang fasik. (QS an-Nur [24]: 55).
Imam Qurthubiy
menyatakan, maksud dari frase "wa 'ada al-Allahu al-ladziina aamanuu
minkum wa 'amiluu al-shaalihaat layastakhlifannahum fi al-ardl" adalah Allah akan menjadikan diantara mereka para
khalifah (penguasa); dan para shahabat bersepakat untuk mengangkat Abu Bakar ra
setelah terjadi diskusi antara kaum Muhajirin dan Anshor di Saqifah bani
Sa'idah. [Tafsir al-Qurthubiy, juz 1, hal. 264]
Ali al-Shabuniy di dalam
Shafwat al-Tafaasiir, menafsirkan ayat di atas sebagai berikut, "
Makna frase "layastakhlifannahum fi al-ardl kamastakhlafa al-ladziina min
qablihim" adalah, Allah swt berjanji akan mewariskan bumi ini kepada
mereka (umat Islam), dan menjadikan mereka sebagai khalifah yang akan mengatur
muka bumi ini dalam kekuasaan mereka; sebagaimana Allah swt telah mengangkat
kaum Mukmin sebelumnya sebagai penguasa, dan menguasai negeri-negeri kaum
kafir. [Ali al-Shabuniy, Shafwat al-Tafaasiir, juz 2, hal.347]
Imam Syaukaniy, di dalam
Fath al-Qadiir mengatakan, "Allah
swt akan menjadikan mereka sebagai khalifah atas muka bumi, yang akan mengatur
semua kekuasaan di bawah kekuasaan mereka". [Imam Syaukaniy,
Fath al-Qadiir, juz 4, hal. 47]
Penjelasan di atas
menunjukkan, bahwa Khilafah merupakan janji Allah yang paling agung bagi
kaum Mukmin. Sebab, dengan tegaknya kekuasaan Islam ini (Khilafah
al-Islamiyyah), agama Allah SWT bisa ditegakkan secara sempurna, dan keamanan
kaum Muslim bisa diwujudkan secara nyata.
Rasulullah SAW. pernah bersabda:
“Di
tengah-tengah kalian terdapat masa Kenabian yang berlangsung selama Allah
menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu ketika Dia berkehendak untuk
mengangkatnya. Kemudian akan ada masa Kekhilafahan yang mengikuti manhaj
Kenabian yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa
itu saat Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada masa kekuasaan
yang zalim yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat
masa itu ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada masa
kekuasaan diktator yang menyengsarakan, yang berlangsung selama Allah menghendakinya.
Lalu Dia mengangkat masa itu
saat Dia berkehendak
untuk mengangkatnya. Selanjutnya akan muncul kembali masa Kekhilafahan
yang mengikuti manhaj kenabian.” Setelah itu Beliau diam. (HR. Ahmad)
Sesungguhnya kami,
senantiasa menyakini dan mengimani janji Allah SWT serta membenarkan
kabar gembira yang disampaikan oleh
Rasulullah saw. di atas. Kami selalu berjuang bersama-sama umat Islam untuk
wujudkan janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah saw. ini, yakni
mewujudkan kembali Khilafah dalam wujud yang baru. Kami sangat meyakini
terwujudnya kembali Khilafah itu seraya memohon kepada Allah SWT, semoga Dia
memuliakan kami dengan tegaknya Khilafah.
Wallahu a’lam bishawab.
Khilafah Pasti akan Tegak..!!