Ketika
malam telah tiba, kurangkaikan kata demi kata menyusun sajak yang indah agar
nikmat dibaca dan indah terdengar dengan perasaan jiwa yang tenang. Malam
begitu dingin, hujan rintik-rintik yang turun bersama rahmat tuhan, badan yang
menggigil bersama keberkahannya. Merangkaikan kata dan sajak agar syair cinta
yang terlupa tinggal dikenang dalam beberapa deretan sajak.
Begitu
indah dan bahagiannya jiwa, ketika yang dicinta adalah orang yang selalu dekat
dengan tuhannya sebab ia selalu menginginkan rahmat dan ridho-Nya. Namun, jiwa
akan menjadi keruh dan kusut takkala yang dicinta bermaksiat kepada tuhannya.
Sanjungan
sajak ini teruntuk orang yang tuntuk dan patuh pada perintah tuhannya, teruntuk
orang yang istiqomah dan tawakal kepada tuhannya. Sebab keistiqomahan
(konsisten) dalam dakwah membuat dia rela mengorbankan hidupnya demi medan
dakwah dan perjuangan yang diembannya.
Terkadang,
rasa galau, merana, patah semangat, putus harapan yang sering dialami jiwanya
tetapi hatinya tetap berkata bahwa jiwa dan raga ini tetap konsisten dengan
islam yang diperjuangkan. Dia pun rela hidup dalam masa muda yang begitu lama,
jodohpun belum ditemuinya sebab orang yang diidamkannya belum hadir dalam
keyakinananya.
Pejuang
islam pasti menginkan dan mengagumi ikhwan pengemban dakwah yang selalu bersama
tuhanya dimana dia berada, sebagaimana yang dia rasakan dalam hari-harinya.
Itulah harapannya!
Namun,
dia mendapatkan informasi bahwa yang dicintainya telah lama menikah dengan
muslimah yang lain. Hatinya menjadi keruh dan putus harapan bahkan merana sebab
keinginannya belum ditakdirkan oleh Allah. Tetapi dia tetap yakin bahwa rencana
Allah jauh lebih indah dari semua itu. Allah adalah segalanya, Dialah yang
membolak-balikan hati manusia, Dia yang memunculkan inspirasi cinta setiap
orang. Allah yang akan mengabulkan setiap do’a karena Allah tidak pernah
menyalahi janji-Nya.
Begitu
konsistennya dengan islam yang diembannya. Sungguh, jiwamu mulia dengan islam
yang engkau yakini sebagai agama (aqidah) yang kuat dan benar dalam mengarungi
hidupmu.
Hidupmu
adalah rasa percaya diri dengan keyakinan yang kau emban. Hatimu adalah jiwa
yang kuat yang tetap istiqomah dengan ajaran islam. Pikiranmu adalah mindset yang jelah tentang kehidupanmu.
Pemahamanmu adalah mafahim yang ada
dipikiranmu, yang telah kau pelajari dari kebenaran, sebab itu semua merupakan
puncak dari segala tingkah laku dan akhlakmu.
Semangatmu adalah spirit perjuangan yang tidak
pernah lelah dan tidak pernah pudar dengan bagitu banyak tantang yang ada.
Ragamu begitu kuat, jiwamu begitu indah dan hatimu tenang karena dibasahi oleh
zikir dan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an. Sanjungan itu buat orang yang
menyerahkan seluruh harta, usia bahkan jiwanya hanya untuk islam karena
engkaupun tahu bahwa Allah akan membalasnya dengan balasan yang terbaik.
Cintamu
bukan untuk makhluk yang selalu bermaksiat kepada tuhannya, tetapi cintamu
hanya kau persembahkan kepada tuhanmu sebab engkau yakin bahwa ketika engkau
dicintai oleh tuhanmu maka meraih cinta makhluknya itu mudah atas kekhendak-Mu.
Cinta kepada Allah adalah yang sempurna. Engkaupun seakan-akan berusaha seperti
Rabiyatul Adawiyyah yang rela untuk tidak menikah sampai akhir hayatnya. Karena
engkaupun tidak mau jika cinta kepada makhluk mengurangi kecintaanmu kepada
tuhanmu.
Hidupmu
begitu indah karena cintamu kau serahkan sepenuhnya kepada Allah. Sepertiga
malam engkau gunakan untuk tahajut bersama kekasihmu, pagi kau gunakan untuk
sholat duha agar segala aktifitas berberkah dimata Allah, siang kau gunakan
untuk belajar tentang islam karena sore engkau harus mengisi pengajian dengan
materi yang inspiratif dan menggugah para pejuang agar tetap teguh dan berani
menyampaikan islam ditengah-tengah masyarakat.
Waktu
magrib sampai ba’da isya engkau gunakan untuk liqo’ dan musyawarah mengadakan
acara untuk menyadarkan umat agar kembali kejalan yang benar, tidak tertipu
dengan berhala modern, berhala itu bernama kapitalisme, sekularisme,
sosialisme, liberalisme, demokrasi, nasionalisme, patriotisme dan isme-isme
lainnya.
Terkadang
engkaupun lupa dengan waktu istirahat karena hidupmu semuannya kau luangkan
untuk islam. Begitu indah hidupmu! Engkaupun tenang dan menikmati indahnnya
perjuanganmu. Maka pantas aku menyanjungmu bahwa Bidadaripun cemburu padamu.....!!! ^_^
Bidadari
cemburu bukan karena kecantikanmu, sebab siapapun tahu bahwa bidadari jauh
lebih cantik dari pada manusia. Bidadari
cemburu bukan karena kekayaanmu, sebab siapun yang dekat dengan Allah pasti dia
lebih kaya. Bidadari cemburu bukan karena keturunan bangsawanmu, sebab siapun
tahu bahwa bidadari dekat dengan Allah dan kedudukan mereka sangat mulia.
Tetapi, ketahuilah bahwa bidadari cemburu kepadamu, sebab perjuanganmu,
keistiqomahanmu dan keimananmu kepada Allah.
Engkau
bisa melakukan ibadah yang lebih daripada bidadari, bahkan bidadari tidak mampu
menyaingi keimananmu dan amalan yang engkau lakukan karena mereka hanya
melakukan kebaikan saja yang telah Allah wajibakan kepada mereka. Tetapi
engkau, manpu melakukan amalan yang melebihi mereka, amalan wajib dan sunnah
yang telah Allah tunjukan kepadamu.
Amalan
itu yang engkau lakukan dengan penuh keikhlasan dan keistiqomahan karena amalan
itu kau lakukan tanpa ada paksaan dan suruhan oleh orang lain. Engkaupun
menjalaninya dengan penuh kerelaan dan keridho’an tanpa ada desakan oleh
siapapun karena engkau tahu bahwa islam adalah wajib untuk dipelajari dan tidak
boleh untuk diabaikan apalagi tidak dihiraukan.
Islam
sangat indah untuk diamalkan, karena tertuang dalamnya cukup lengkap dalam
mengatur seluruh kehidupan manusia. Sehingga, Islam yang engkau perjuangkan
adalah islam yang kaffah. Yaitu ajaran islam yang mengatur seluruh kehidupan
manusia mulai dari masuk WC (water close),
ekonomi, sosial-kemsyarakatan, politik, pendidikan, pemerintahan, hingga masuk
surga atau masuk neraka. Semua itu bisa diterapkan ketika kaum muslimin punya
istitusi politik (daulah) yang disebut dengan Khilafah Islamiyah, sebab tanpa
daulah islam tidak bisa diterapkan secara kaffah.
Engkaupun
beda dengan yang lain, yang memperjuangkan “sesuatu” dengan sikap yang
pragmatis karena menginkan manfaatnya saja. Perjuangan mereka hanya jangka
pendek saja, kadang menurut mereka baik, tetapi sebenarnya itu semua belum
tentu baik dimata Allah sebab stantar perjuangan mereka adalah manfaat dan
materi belaka.
Tetapi,
perjuanganmu begitu indah dibadingkan perjuangan mereka, perjuangan dengan
cinta yang begitu mendaam bersama kebenaran yang telah engkau yakini karena
Allah. Cintamu kepada Allah kau buktikan dengan perjuangamu, kau buktikan dengan
pengorbananmu, kau buktikan dengan kesungguhanmu, kau butikan dengan spirit dan powermu yang
tidak pernah lelah dan letih dengan amanah yang dibebankan kepadamu.
Perjuanganmu
kau anggap ringan bila dibandingkan dengan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan
oleh Khadijah ra. (ummul mukminin)
yang telah banyak berkorban untuk islam dan Sumayyah (istinya Yasir) yang
menemukan kesahidannya dijalan dakwah sebab keimanan dan keyakinan yang begitu
kuat tentang kebenaran islam. Memang
betul, kau tidak bisa melebihi mereka. Tetapi kau berusaha sungguh-sungguh
seperti mereka. Sebab keimanan mereka sama seperti keimananmu kepada Allah.
Semoga Allah merahmati para mujahidah dan para muslimah pejuang islam agar
tetap istiqomah dijalan Islam.
Kupersembahkan
sajak untukmu:
Wahai sang Pejuang
Engkau berkata bijak, sebab kau
tahu berkata yang salah adalah suatu keburukan.
Engkau berjuang, sebab tidak
berjuang adalah hal yang tidak berguna dalam kehidupanmu.
Engkau berkorban, sebab tida
berkorban maka perjuangan akan mudah goyah.
Hidupmu semua engkau persembahkan
untuk Allah.
Hidupmu engkau gunakan untuk
mencari rahmat dan ridho’ Allah.
Ibadahmu hanya untuk Allah.
Sebab semua cintamu hanyak kau
persembahkan untuk Allah.
Semoga
terinspirasi.......!! Wallahu a’lam
bishawab.
Jipang, 19 November 2013
By: Muh. Didiharyono
Bidadari pun Cemburu padamu..!!