Oleh: Muh. Didi Haryono (The Leader ICS)
Kasus yang menimpa selebritis akhir-akhir ini cukup banyak, salah satu kasus yang sangat aktual yang menarik untuk diperhatikan/ dikaji adalah kasus yang menimpa Ardina Rasty dan Ezha Gionino yang dinilai sebagai kasus tindakan kekerasan terhadap perempuan sebagaimana perkaranya dilaporkan oleh korban (Ardina Rasty) kepada pihak kepolisian terhadap Ezha Gionino yang telah dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian.
Kasus tersebut
perlu dicermati secara bijak dan perlu didalami sebagaimana mestinya, karena
kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi begitu banyak dan penulis
sangat yakin (haqqul yaqin) bahwa kasus tersebut hanya salah satu
yang baru muncul dipermukaan setelah terungkapnya tindakan “kekerasan” yang
dilakukan oleh Ezha Gionino terhadap Ardina Rasty. Penulis juga melihat masih
banyak tindakan kekerasan terhadap perempuan yang belum terungkap dikalangan
pemuda saat ini.
Disisi lain,
secara pisikologi sangat berpengaruhi terhadap kejiwaan perempuan yang dikenal
lembut dan menggunakan perasaan. Perempuan perlu dihormati dan dijaga
sebagaimana islam menjaga dan melindungi kehormatan wanita. Begitu pula orang
tua Ardina Rasty yang sangat marah dengan kejadian tersebut.
Penulis tidak
membela salah satu di antara mereka, tetapi penulis mencoba untuk mengkaji masalah ini secara objektif untuk melihat
akar permasalahan tersebut terutama kaitannya dengan pergaulan para artis yang
sangat menghebohkan dikalangan para remaja. Apalagi, mereka dikenal sebagai
pablik figure yang seharusnya memberikan contoh yang baik disisi pergaulannya
bukan malah sebaliknya. Tetapi ada hal yang menarik sebagai pelajaran yang
berharga bagi semua kalangan termasuk orang tua untuk lebih berhati-hati lagi
dan terus memperhatikan pergaulan mereka, jangan sampai terjadi hal seperti itu
baru kemudian sadar. Pada hal yang harus segera dieliminir adalah penyebab dan
akar masalahnya. Karena kata orang bijak tidak mungkin ada asap jika tidak ada
api, tidak mungkin ada akibat jika tidak ada masalah sebelumnya.
Penulis melihat
bahwa kasus yang menimpa kedua selebritis tersebut disebabkan oleh “pacaran”
dikalangan mereka yang serba bebas. Sehingga, ada anggapan yang keliru di
antara mereka, seakan-akan semuanya bisa dilakukan tanpa ada batas sedikitpun
atau mungkin dengan anggapan, berlabelkan atau besertifikat “pacaran” semua halal
untuk dilakukan. Fakta menunjukan bahwa pacaran yang serba bebas tersebut kita
melihat justru lebih banyak mudhorat dari manfaatnya, bahkan berakhir dengan
saling membenci dan permusuhan, pada hal sebelumnya sangat akrab dan baik
sekali (lihat haramnya pacaran dalam Islam).
Akhirnya,
penulis menyatakan bahwa pablik figure harus memberikan contoh yang terbaik
bagi masyarakat. Kemudian tindakan kekerasan juga tidak boleh dibiarkan kepada
siapapun, baik laki-laki maupun kepada perempuan. Oleh karena itu, penyebabnya
harus segera dieliminir dan ditinggalkan supaya hidup bermanfaat dan diridhoi
oleh Allah.
Saran: bagi laki-laki yang pernah lakukan tindakan
yang serupa terhadap perempuan maka minta maaflah! Saatnya kita bertobat kepada
Allah dan berjanjilah dalam hati yang paling kecil untuk melindungi dan menjaga
mereka sebagaimana kita menjaga diri kita sendiri.
Kekerasan terhadap Perempuan: Tinjauan kasus yang meninpa Ardina Rasty VS Ezha Gionino