Senin, Desember 17, 2012

Kapita Selekta Matematika: Mengungkap Keajaiban Angka 19 dalam Al-Qur'an

Pendahuluan

Dalam sejarah peradaban manusia,  zaman  yang biasa disebut sebagai “Zaman Keemasan Islam” berkisar antara abad ke-9 hingga abad ke-14, merupakan lintasan sejarah yang biasa dibicarakan secara terperinci oleh ahli-ahli sejarah barat. Sebenarnya, bagi orang islam  Zaman Keemasan  ialah pada zaman Nabi Muhammad saw,  khulafaurasidin  (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali), bani Mu’awiyah, bani Abasiyah sampai pada masa Khilafah Usmaniyah, masa ini yang disebut oleh orentalis sebagai zaman keemasan islam atau lebih wajar diistilahkan sebagai ‘Zaman Perkembangan Intelektual Islam’. Jika kita mebuat buku-buku sejarah sains, khususnya sejarah perkembangan matematika yang begitu banyak terdapat di perpustakaan  di pusat pengkajian tinggi hasil karangan sarjana barat, maka tidak dapat disangkal bahwa siapapun yang mengetahui sejarah peradaban Islam, sebenarnya akan merasa  keberadaan satu titik sulit dikalangan penulis-penulis barat ini dengan para orientalis dan para anti islam untuk menutup sama sekali akan kebesaran  dan kepentingan sumbangan sarjana-sarjana islam dahulu dibidang apapun, khussunya dibidang matematika.
Banyak dari pengarang barat menganggap orang orang islam tidak memberi sumbangan apapun bagi pertumbuhan matematika. Jika mereka bersimpati, setinggi-tinggi penghargaan yang diberikan  kepada sarjana-sarjana islam sebagai penyimpan ilmu warisan sarjana Yunani . Misalnya Orientalis Morris Kline dan Bell adalah ahli matematika yang terkenal dan popular dengan sikapnya yang antikurikulum matematika modern di sekolah-sekolah AS, masih mewarisi pendirian orang yang anti islam (phobia terhadap Islam).
Akan tetapi, mereka berbeda dengan George Sarton, dia dapat dikatakan sebagai sarjana barat yang terkemuka di dalam bidang sejarah sains. Pintu hatinya telah terbuka seluas-luasnya untuk memaparkan kebenaran. Dia tidak ragu-ragu memaparkan kejahatan sarjan-sarjana barat, dengan menyatakan:
 “Para pengkaji yang berhubungan dengan zaman pertenganhan telah memberikan kepada kita ide  palsu sama sekali tentang pemikiran sains zaman pertengahan karena kemampuan mereka yang terlalu eksklusif kepada pemikiran barat, sedangkan pencapaian tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang timur…… sebutan orang ini kepada mereka……Al-Kindi, Al-Khawarizmi, Thabit Ibnu-Qura, Al-Kharkhi, Omar Khayam dll, yang semuanya lebih tinggi dari sarjana-sarjana  yang dipuja dibarat”.
Kemudian Sarton menegaskan lagi bahwa : “Abad ke-9 hampir sepenuhnya berupa abad orang islam,… kegiatan sarjana-sarjana islam dan orang sainsnya, amatlah superior. Merekalah yang menjadi pemegang piwai sebenarnya bagi peradaban masa itu”. Sebelum Salton mengemukakan ini, Smith telah lebih dulu menegaskan  dalam bukunya “The History of Mathematics” bahwa: “Eropa telah berhutang atas Renaissancenya (Pemmbaharuanya) Kepada zaman keemasan islam ini.

Pembahasan: Matematika Alqu'an 

Istilah  Matematika berasal dari bahasa Latin yaitu kata mathematica yang semula dari kata Yunani yaitu mathematike atau manthanein yang artinya relation to learning (berkaitan dengan pembelajaran/ pengetahuan). Istilah ini mempunyai akar kata mathema yang berarti science or knowledge (ilmu atau pengetahuan). Jadi berdasarkan asal-usulnya kata matematika itu sendiri berarti pengetahuan yang di peroleh dari proses belajar.
Menurut J.B R-Cooley, at al., Introduction to Mathematics, 1949, p10  bahwa  Mathematics is the science of the relations of numbers and space (Matematika adalah ilmu tentang hubungan-hubungan dari bilangan-bilangan dan ruang)
Dalam Everyman’s Encyclopaedia, Vol 8 (1958) menyatakan bahwa The mathematics is science of space and number, and is the basis of all other sciences (Matematika adalah ilmu tentang ruang dan bilangan dan merupakan dasar dari semua ilmu lainnya). jadi intinya adalah matematika merupakan ilmu tentang bilangan dan ruang. Akan tetapi Matematika Al-Qur’an adalah matematika yang menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah nabi saw sebagai postulat. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad saw bahwa : Aku tinggalkan untuk kalian dua urusan, dan kamu tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya yaitu Kitab Allah dan rasul-Nya. (HR. Muslim)
Sebaik- baik kamu ialah yang mempelajari Al- Quran dan mengajarkannya
(H.R.Bukhari).
Tulisan ini didasarkan kepada satu ayat Al - Quran yang mengatakan ada kalanya orang beriman bertambah imannya karena bilangan - bilangan, dan orang yang diberi kitab jadi yakin. Bila proses ini bisa kita alami, maka secara langsung kita dapat memahami apa itu Kitab dan apa itu Iman??.
Padanya sembilan belas. Dan tidak kami jadikan penjaga neraka, melainkan malaikat , dan tidak kami jadikan bilangan (jumlah) mereka melainkan cobaan untuk orang - orang kafir, agar yakin orang yang diberi kitab, dan bertambah iman orang yang beriman, dan tidak ragu - ragu lagi orang - orang yang diberi kitab dan orang - orang beriman.
(Al- Quran, surat Al-Muddats -tsir, ke 74 ayat 30 - 31).
Secara sederhana, ayat di atas tentu mengatakan bahwa setelah orang beriman diberi tahu bahwa bilangan malaikat penjaga neraka itu adalah sembilan belas, lantas bertambah iman mereka, dan orang yang diberi kitab jadi yakin. Tetapi, secara teknis tidak demikian. Hal itu karena orang yang tidak tahu Al - Quran tidak akan pernah tahu Kitab, dan tidak akan pernah tahu Iman, seperti dikatakan kepada Nabi Muhammad saw :
Dan seperti itu kami wahyukan kepada mu RUH dari urusan kami, padahal engkau tidak tahu (tadinya) apa itu Kitab dan apa itu Iman.
(Al-Quran, surat Asy-Syura, ke 42 ayat 52)
Maka Nabi pun kemudian mewasiatkan kepada kita : “Aku tinggalkan untuk kalian dua urusan. Tidak kamu akan tersesat selama berpegang kepada keduanya. Kitab Allaahh dan Sunnah Rasul Allaahh.
(H.R.Muslim)
 
Formasi  Bilangan 19 dalam  Al - Quran 

Barangsiapa membaca satu huruf dari Al- Quran, maka baginya satu pahala dan satu pahala diganjar sepuluh kali lipat. (H.R.Atturmidzi)
Paling tidak pernyataan itu mengingatkan kita untuk tidak menyepelekan Al - Quran, walau hanya sebuah huruf tanpa makna. Misalnya ketika kita membaca surat ke 50. Tetapi tidak ada ukuran kebenaran untuk mengatakan seseorang telah dengan benar menafsirkan arti huruf itu. Di awal surat itu ada huruf “Qof ”dan dibaca “qof ”, bahkan surat ini bernama “surat Qof ”. Walau begitu, kita tetap membacanya Mengapa ???. “Ada pahalanya”.
Inilah sesuatu rahasia dalam ibadat ritual dalam Islam, seperti mencium hajar aswad misalnya, tentu dipahalai, karena mengikuti sunnah Rasul: Sesungguhnya hajar aswad itu adalah sebutir yaqut (batu permata) di antara yaqut -yaqut sorga. Kelak pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan dua mata serta sebuah lidah, yang dengannya ia berbicara dan bersaksi untuk siapa yang dengan kebenaran dan ketulusan hati pernah menyentuhnya
(Hadits,Tarmidzi, dan dishahihkan oleh Nasa- iy dari Abdullah bin Abbas)
Atau sholat di makam Ibrahim. Baik Maqom Ibrahim maupun batu hitam (hajar aswad), dua-duannya barang bersejarah sebagai bukti, ayat dan tanda kebenaran. Dengan terkaitnya mereka dengan ‘ibadah ritual, maka merekapun akan dipelihara, selama ummat itu masih ada. Seandainya hajarul aswad tidak dicium Nabi, mungkin sekarang sudah tidak kita lihat lagi. Maka dengan demikian kita telah kehilangan satu ayat, sebelum sempat menelitinya.
Demikian juga dengan huruf “qof ”tadi. Bisa jadi kita kehilangan sebuah huruf qof pada surat Qof, lantaran tidak dipahalai untuk membacanya. Maka kita kehilangan huruf itu sebelum sempat menelitinya. Dikaitkannya sesuatu yang dipelihara dengan ‘ibadat ritual, merupakan satu cara penjagaan yang paling mudah. Maka itu dikatakan: Sesungguhnya kami yang menurunkan Peringatan, Dan sesungguhnya kami kepadanya sungguh menjaga. (Al- Quran, surat Al-Hijir (Batu) ke 15 ayat 9)
            Dapatkah Al - Quran dipelihara tanpa memelihara bekas tempat berdiri Ibrahim, padahal di dalam Al - Quran dikatakan agar ummat Islam menjadikan sebagian dari bekas tempat berdiri Ibrahim itu sebagai tempat sholat ?. Dan jadikanlah sebagian dari tempat berdiri Ibrahim Sebagai tempat sholat
(Al - Quran, surat Al - Baqarah, ke 2 ayat 125)
Akhirnya dapat dikatakan bahwa memelihara Al - Quran, juga memelihara sarana yang terkait.
 Bahkan segala sesuatu telah dipelihara
Sesungguhnya Rabbiku menjaga tiap sesuatu (Al - Quran, surat Hud, ke 11 ayat 57)

Bilangan  n  x 19  pada  al – quran

- Dan kalimat yang mengawali Al - Quran dan bahkan hampir semua surat diawali dengan kalimat itu, jumlah huruf nyatanya 19. Yaitu kalimat : Bismillahiirrahmanirrahim merupakan FLYING BOOK (Kitab yang terbang):
Kalimat ini pernah terbang dari Lembah Semut ke Negeri Saba ’, ketika Nabi Sulaiman menulis surat kepada Ratu Saba ’dan surat itu dibawa oleh burung Hud- Hud. Oleh Ratu sabak kalimat ini disebut KITAB (Book).
Akibatnya haruslah ada kalimat ini pada surat ke 27 pada ayat 30 -nya. Maka dengan demikian surat ke 27 memiliki 2 buah kalimat ini, pada pembukaan surat dan pada ayat 30 -nya.
- Sepertinya Al - Quran telah dapat jatah kalimat itu sebanyak suratnya, yaitu 114 = 6 x 19. Kalimat yang dimaksud
( Bismillaahhirrahmaanirrahiim )
Dan karena pada surat ke 27 dibutuhkan 2 buah sehubungan kisah Nabi Sulaiman berkirim surat itu, maka diambillah kalimat ini di salah satu surat lain. Ternyata surat lain yang dipilih adalah surat ke 9 (surat At - Taubah) yang sekarang kita saksikan tidak diawali dengan kalimat Bismillaahhirrahmaanirrahiim. Ada apa dengan 9 dan 27… ???
09,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27                                   01,02,03,04,05,06,07,08,09,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19
 Dari 9 s/d 27 ada 19 bilangan.
- Kata Allaahh di dalam Al - Quran ada sebanyak 2689 = 142 x 19 Kata Ar- Rahman yang mengenai Allaahh saja dan pada ayat bernomor (ayat Al - Quran ada yang tidak pakai nomor, misalnya pada kalimat Bismillaahhirrahmanirrahiim pembuka, tidak pakai nomor ayat , tetapi ia ditulis di permulaan pada permulaan surat) ada sebanyak 57 = 3 x 19
Kata Ar- Rahiim yang mengenai Allaahh saja dan pada ayat bernomor ada sebanyak 114 = 6 x 19
Kata Ismu yang mengenai Allaahh saja dan pada ayat bernomor ada sebanyak 19 = 1 x 19
Kata ISMU=  1 x19 ; Kata ALLAAHH = 142 x19 ; Kata AR – RAHMAN=  3 x19  Kata AR - RAHIM = 6 x19
6 + 3 + 142 + 1 = 152 = 8 x 19
- Surat YAA SIN , surat ke 36 pada Al - Quran
dibuka dua huruf YAA SIN.
Ya nya = 237
Sin nya = 48 _____      +
Jumlah = 285 = 15 x 19
19 Tengah - tengah Al - Quran yang biasa diberi warna merah pada tulisan Al - Quran lama, berada pada kata “WAL YATALATHTHOF”, adalah pada ayat ke 19 pada surat GUA (Al - Kahfi).
- Ada 5 surat yang pembukaannya dibuka  oleh Alif Lam Ra saja pada Al - Quran
No       Surat ke          Alif +Lam +Ra                     Jumlah           = n x 19
1.                10                 1319 + 913 + 257                   = 2489            = 131 x 19
2.                11                 1370 + 794 + 325                   = 2489             = 131 x 19
3.                12                 1306 + 812 + 257                   = 2375             = 125 x 19
4.                14                 493 + 323 + 96                       = 912               = 48 x 19
5.            15                 485 + 452 + 160                      = 1197            = 63 x 19
- Ada 6 surat dibuka Alif Lam Mim saja pada Al - Quran
No.  Surat ke   Alif  +Lam  +Mim              Jumlah = n x 19
1.       2                4502 + 3202 + 2195   = 9899         = 521 x 19
2.       3                2521 + 1892 + 1249   = 5662         = 298 x 19
3.       29              744 + 554 + 344         = 1672         = 88 x 19
4.       30              544 + 393 + 317          = 1254         = 66 x 19
5.       31              347 + 297 + 173          = 817           = 43 x 19
6 .   32              257 + 155 + 158          = 570           = 30 x 19 _           +
Jumlah = 1046 x 19 Dalam pelajaran selanjutnya kita menemukan bahwa 1046 ini benar kode Alif Lam Mim.
-          Ada 19 surat yang ayatnya tidak lebih 10 ayat pada Al- Quran
No.  Surat ke              Nama Surat              Jumlah ayat < 10
1.       1                           Al - Faatihah                          7
2.       114                       An -Naas                                6
3.       113                       Al – Falaq                              5
4.      112                        Al – Ikhlash                           4
5.      111                        Al - Lahab                             5
6.      110                        An -Nashru                           3
7.      109                        Al - Kafirun                           6
8.      108                        Al – KauTsar                         3
9.      107                        Al - Ma ’un                            7
10.   106                       Al – Quraisy                           4
11.  105                        Al - Fiil                                   5
12.   104                       Al -Humazah                         9
13.   103                       Al - ’Ashr                               3
14.   102                       At- Takaatsur                       8
15.   99                         Az-Zalzalah                            8
16.   98                         Al – Baiyyinah                       8
17.   97                         Al – Qadru                             5
18.   95                         At- Tiin                                   8
19.   94                         Al – Insyirah                          8
-  Ada 29 surat pada Al - Quran yang dibuka huruf Abjad. Cara penyajiannya terbagi atas dua kelompok. 1.Kelompok yang dicampur dengan kata - kata, seperti Alif Lam Ra pada surat ke 12 , kita lihat setelah itu langsung ada kata - kata. dicampur dengan kata-kata dalam satu nomor Banyak surat yang dibuka huruf abjad dengan cara ‘dicampur’ seperti ini ada 10 surat saja. Sisanya yang tidak dicampur, (artinya di suatu nomor surat itu isinya hanya huruf abjad) ada 19 surat .
-  Dari 29 surat pada Al - Quran yang dibuka huruf Abjad. Ke 28 surat itu telah kita jelaskan alasan jumlah huruf abjad itu padanya, kecuali surat ke 68 (Al - Qalam) yang dibuka huruf Nun.
Huruf Nun pada surat Al - Qalam tidak n x 19, tetapi – 2 dari 7 x 19. Seperti ayat Al - Quran sendiri bersama basmalah = 6348 tidak     = n x 19, tetapi + 2 dari 334 x 19
-  Jumlah surat di dalam Al - Quran = 114 = 6 x 19 dan Huruf Al - Quran = 330733 = 17407 x 19
Demikian Bilangan nx19 & Al - Quran Demikian  juga dengan  Flying Book (yang menggunakan Kalimat Bissmilahirrahmanirrahim) yang  memiliki 19 huruf.

Refrensi :

1.      Al-Qur’an Dan Sunnah
2.      Fahmi Basya (2006). Matematika Islam (Matematika Al-Qur’an). Best seller Jakarta : Republika.
3.      M. Kline (1972). Mathematical Thonght from Wncient to Modern Times. Oxford Uni. Press
4.      E.T. Bell. (1945). The development of Mathematics. Pretice Hall
5.      The Liang Gie (1999). Filsafat Matematika.  Yokyakarta : Pusat Belajar Ilmu Berguna.
6.      G. Salton (1948). The life of sciences. New York: Henry Schumann
7.      D.E. Smith. 1923. History of the mathematics. Jil. I. New York : Ginn Co.
8.      Sulaiman, Nordin (2000). Sains Menurut Perspektif Islam. Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur dengan PT. Dwi Rama.
9.      Shahrir bin Muhammad Zain (1985). Pengenalan Tamadun Islam dalam Sains dan Teknologi. Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur.
10.  Merick (1970). Mathematical for liberal Arts Students. Boston, princle, weber Schmidt.


0 komentar: