Minggu, Mei 29, 2011

‘Syariah Islam datang bukan untuk menghancurkan negeri ini, tetapi menyelamatkan Indonesia dari cengkraman Sekularisme dan Kapitalisme global”


Bismillahirrahmanirrahim
Pendahuluan.
Fakta hari ini, negara tercinta kita Indonesia berada dalam gerbang kegelapan yaitu gerbang kehancuran spiritual dan krisis nilai kemanusiaan, setiap hari masalah yang menimpa negeri ini selalu ada bahkan tidak pernah selesai sebut saja masalah pergaulan bebas, pornografi dan pornoaksi, kriminalisasi, dan korupsi  yang sudah menjadi mendarah daging di negeri ini. Kita beranggapan bahwa negara kita hari ini tidak aman lagi oleh karena negara tidak bisa menjaga rakyatnya sendiri, seperti merajalelanya pornografi dan pornoaksi, pemerkosaan, banyaknya anak gadis hilang tak tahu kemana, uang di bank tidak aman lagi karena digelapkan oleh para koruptor-koruptor yang tidak bertanggung jawab, tempat porstitusi kemaksiatan telah menjadi lapangan pekerjaan dan kemaksiatan itu telah merajalela sampai negara ini tidak bisa menjaga aqidah umat, sehingga akibatnya rakyat dan umat ini tidak percaya kepada para penguasa yang mengkhianati rakyatnya. Padahal, Islam  (agama mayoritas rakyat indonesia) telah memandang bahwa permasalahan itu telah di atur sedemikian rupa oleh syari’ah islam. Oleh karena itu, syari’ah islam hadir untuk menjelaskan perkara-perkara menyimpang itu dan bagaiman solusi yang ditawarkan oleh syari’ah islam terhadap bangsa ini agar menjadi bangsa yang bermartabat.
Opini penegakan syari’ah islam sering dipojokan dengan adanya isu Negara Islam Indonesia (NII) KW IX yang dipimpin oleh Panji Gumilang yang justru bertentangan dengan syari’ah islam. Kesesatan mereka telah jauh dari ajaran islam dan menghallalkan segala cara untuk mendapatkan uang yang mereka perlukan, padahal syari’at islam melarang hal tersebut karena syariah islam merupakan interprestasi dari aqidah islamiyah yang sesuai dengan hati nurani dan fitrah manusia, tanpa ada cela dan cacat sedikitpun.
Syari’ah Islam Rahmat bagi Seluruh Alam.
Syari’ah islam merupakan seperangkat aturan-aturan yang turunkan oleh Al-Khaliq bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi manusia baik itu berkaitan dengan masalah individu, masyarakat/ kelompok maupun masalah yang berkaitan dengan negara guna meraih kebahagian dunia dan akhirat. Selanjutnya akan diuraikan bagaimana syari’ah islam hadir menjadi solusi tunggal untuk indonesiaku.
1.    Syariah Islam merupakan aturan untuk semua manusia
Syariah Islam bisa diterapkan sekalipun dalam masyara-kat heterogen, karena syariah Islam memang diturunkan untuk mengatur seluruh umat manusia. Dalam masyarakat Islam yang di dalamnya diterapkan syariah Islam, warga non-muslim tetap mendapat-kan kebebasan dalam memilih agama yang akan dipeluknya karena memang Allah SWT tidak memaksa setiap orang untuk masuk Islam, sekaligus kebebasan untuk mengikuti ketentuan agama masing-masing sepanjang menyangkut masalah-masalah aqidah dan ibadah. Sementara menyangkut muamalah, seperti; politik, ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan, tanpa kecuali, seluruh anggota masyarakat, baik muslim maupun non muslim, semuanya harus tunduk pada syariah Islam.
2.    Syariah Melindungi Warga Non-Muslim
Dalam sejarah peradaban Islam, bisa dikatakan tidak pernah penerapan syariah dilakukan hanya dalam masyarakat homogen (seluruh warganya muslim). Masyarakat yang berhasil dibentuk di Madinah misalnya, atau di Irak dan Mesir pada perkembangan selanjutnya, selalu ada di dalamnya warga non-muslim. Islam memang tidak memaksa orang untuk memeluk aqidah Islam. Maka, sekali-pun dalam masyarakat Islam seperti saat Rasulullah memimpin di Madinah atau ketika Islam telah berkembang sampai ke Irak atau Mesir, mereka hidup dengan damai di tengah-tengah masyarakat Islam. Warga non-muslim sebagai ahl-dzimmah, harta, jiwa dan kehormatan mereka dilindungi.
Siapa saja yang mencederai mereka, mengambil hartanya atau menodai kehormatannya akan dihukum se-timpal kendati pelakunya beragama Islam. Ahl-dzimmah diperlakukan sama dengan warga muslim. Spanyol yang selama sekitar 800 tahun dikuasai oleh Islam disebut Spanyol in three religion, karena disamping Islam yang berkuasa, hidup damai dan sentausa warga beragama Yahudi dan Nashrani. Sepanjang sejarah kehidupan Islam, tidak tercatat pengusiran apalagi pembantaian warga minoritas non muslim oleh mayoritas muslim. Yang ada adalah justru sebaliknya, pengusiran warga muslim oleh mayoritas non-muslim dimana-mana, seperti yang terjadi di Bosnia, Kosovo, Timor Timur dan sebagainya. Jadi, bagaimana mungkin kini berkembang kekhawatiran bahwa bila syariah Islam diterapkan warga non-muslim akan hidup tertindas?
3.    Syariah Membentuk Masyarakat Modern yang Beradab
Islam tidak menolak modernisasi, bahkan bila dirunut dalam sejarah, justru Islamlah yang mengajari Barat yang sekarang dianggap sebagai kiblat modernisasi. Ketika mereka tengah hidup di abad kegelapan, menemukan dasar-dasar kehidupan modern. Melalui pengem-bangan sains dan teknologi yang berkembang pesat di masa kejayaan Islam, peradaban Islam telah memberikan kontribusi luarbiasa bagi kemajuan Barat.
Islam melalui syariahnya bukan akan menghentikan modernisasi, melainkan meletakkan modernisasi agar tetap dalam kerangka pengabdi-an kepada Allah. Bila modernisasi diartikan sebagai pengembangan madaniah, yakni produk-produk tek-nologi yang bersifat material guna peningkatan mutu, keamanan, kenya-manan dan kemudahan dalam ke-hidupan manusia, Islam sama sekali tidak keberatan. Dan itu akan diteruskan, bahkan akan ditingkatan oleh Islam. Hanya saja, pola kehi-dupannya baik dalam konteks ke-hidupan pribadi, keluarga maupun masyarakat haruslah tetap dalam koridor syariah. Bukan modernisasi yang justru mempurukkan derajat manusia sebagaimana kini terlihat dalam kehidupan Barat, yang telah menghalalkan yang diharamkan Allah dan mengharamkan yang dihalalkan-Nya. Apakah sebuah kemodernan, membiarkan sistem ekonomi berkembang liar dimana pemilik modal tak ubahnya seperti lintah yang meng-hisap darah manusia lain, atau orang mendapatkan keuntungan tanpa kerja sama sekali sebagaimana tampak dalam pembungaan uang? Ini adalah sebagian contoh yang akan diluruskan oleh syariah dalam proses modernisasi masyarakat.

Kesimpulan.
Oleh karena syari’ah islam membawa rahmat bagi seluruh manusia, maka syari’ah islam harus menjadi solusi tunggal untuk membawa indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan diberkati oleh Allah SWT. Maka diperlukan pemahaman secara mendalam bagaimana syari’ah Islam  mengatur seluruh sistem kehidupan dimana sistem pendidikan yang non-materialis ada pada Syari’ah islam, ekonomi yang non-ribawi ada di ekonomi syari’ah, politik yang bebas dari KKN dan berbagai aturan-aturan lain harus berdasarkan teks-teks suci Al-Qur’an dan Hadist. Wallahu A’lam bi Ash-Shawab.

Jumat, Mei 27, 2011

Abad Amerika Diujung Kehancuran

Oleh: Muhammad Ibnu (Analis Islamic Civilization Studies_ICS)

Dunia berdiri di persimpangan banyak kesulitan. dan banyak ketidak pastian namun masa depan akan cerah insya Allah, tanda-tanda meredupnya abad Amerika semakin  tampak, Amerika melemah dan berada dijurang kehancuran, dan jangkauan globalnya kehilangan pamor.
          Amerika akhir-akhir ini sering menhadapai permasalahan baik itu dari segi Ekonomi, Politik dan kriminalisasi bahkan angka penganguran semakin banyak. Bandingkan  posisi Amerika saat perang dunia 2, tidak pernah sebelumnya militer mendapat perlawanan sehebat ini. Tentara  Amerika terbesar medapat perlawanan sehebat ini baik di Asia Pasifik Timur Tengah, Pangkalan militernya tidak disukai oleh penduduk, bahkan oleh Jepang survey terahir menunjukan kebencian terhadap pangkalan militer di Jepang semakin  meningkat. (Al islam)
          Tercatat mengalami tingkat pengangguran tertinggi dalam 45 tahun terahir yaitu Rencana untuk meningkatkan kermbali ekonomi gagal. Tiga pakar terkemuka penasehat ekonomi   juga mengundurkan diri, Amerika kini tercatat sekitar 75% setiap bulan 650 ribu warga Amerika kehilangan pekerjaan, 48  negara bagian Amerika sudah bangkrut. hutang perkapitanya dunia termasuk tinggi , cerita sukses Amerika dalam menangani konflik tidak lagi terdengar. (kompas com).
          Amerika telah terjebak tidak habisnya perang melawan islam, perlu dicatat Amerika tidaklah melawan militer resmi suatu Negara, namun  sekedar melawan milisi Taliban dan segelintir grup di irak, Menariknya  Amerika adalah satu-satunya Negara global yang tidak pernah menang dalam melawan kelompok non Negara contonya dalam perang Vietnam.
          Namun aspek kedua perang yang dilancarkan Amerika bersifat idiologis Amerika memerangi ideologi yang disandarkan pada“ La ilaha Ilallah Muhammad Rasul Allah ‘ ini tercermin dari bush yang menggunakan kata ‘Crusade” adapun Obama beerusaha mengelabui umat Islam didunia  dengan mengatakan  “” we are not at war against “ (kami tidak memerangi Islam).
          Faktanya ini adalah perang melawan waktu.  Sejarah dengan Allah AZZA wa jalla . Dengan kaca mata iman yang  tajam, umat islam menyaksikan pembantaian pembunuhan berdarah dingin dan segar serta pelecehan kehormatan saudari-saudari muslim di irak, afganistan , palesitine, kasmir dan lain-lain. Disisi lain pengaruh budaya barat membuat umat pada hari ini tidak sadar bahwa mereka sedang dijajah baik itu dari segi budaya, ekonomi, sosial, liberalisasi  pendidikan dan  aqidah.
           Banyak para pakar ,pengamat baik  dari agen Itelejen Amerika, Rusia,  mengatakan bahwa Islam akan bangkit dengan sebuah kekuatan adidaya, berbahagialah saudaraku fajar kemenagan sudah ada didepan mata kita, disisi lain dukungan terhadap syariah semakin meningkat, bergulirnya pemerintah di tunasia yang dipimpin oleh Ben Ali dan tumbangnya rejim Hosni Mubarak di Mesir merupakan bukti kegagalan kapitalisme Global.  jurang kehancuran Amerika sudah dekat. dan sekarang Islam saatnya yang memimpin dunia dalam naungan khilafah islam yang mempersatukan seluruh umat.
Wahai saudaraku negeri yang kita cintai ini semakin hari semakin rusak, tebukti dengan adanya kasus gayus, yang melibatkan para petinggi Negara. ini merupakan salah satu bukti kegagalan kapitalisme yang tidak mau berpihak kepada rakyat, tidak ada cara lain kecuali kemabali kepada syariat Allah dalam naungan daulah khilafah insya Allah,  pertolangan Allah akan datang. Wallahu A'lam.

Kamis, Mei 26, 2011

HARI KEBANGKITAN NASIONAL atau “HARI KEBODOHAN NASIONAL”


[catatan diskusi lepas bersama Forum Anak Rakyat Alauddin (FARA) Makassar]
Oleh: M. Didi Haryono (The Leader Islamic Civilizzation Studies)

Setiap tanggal 20 Mei bangsa Indonesia merayakan hari Kebangkitan Nasional, kini tahun 2011 berarti sejak tahun 1945 yang konon Indonesia merdeka maka sudah 66 tahun seharusnya bangsa kita menjadi bangsa yang disegani oleh dunia. Pertanyaan kemudian adalah apakah betul bangsa kita telah bangkit? Mari kita simak analisa berikut ini:
1.        Negara yang Merdeka
Dikatakan bangsa yang merdeka setidaknya bangsa tersebut harus bebas dari penjajahan baik yang bersifat lokal maupun skala global, negara kita saat ini tidak terlepas dari pengaruh asing baik dibidang ekonomi, politik, hukum, pendidikan dan lain sebagainya. Sebut saja dibidang hukum. Hukum yang dipakai oleh negara kita adalah KUHP yang ditinggalkan oleh belanda padahal belanda telah menjajah negara kita lebih kurang 300 tahun, belum lagi kekayaan alam kita yang diserahkaan kepada Asing sebut saja PT. Freeport, Blok Cepu, PT. Newmoon dan lain sebagainya. Berarti penjajahan itu masih ada meskipun tidak dijajah secara fisik.
2.        Negara yang bebas dari Kemiskinan
Bohong jika ada anggapan bahwa negara indonesia hari ini tidak ada yang miskin, fakta dilapangan justru pengemis (orang yang minta-minta) diperempatan jalan raya (lampu merah) bertambah banyak walaupun data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berkurang sekian persen. Ingat, bahwa data bisa dimanipulatif tapi fakta tidak bisa. Jika kita konsisten dengan data yang dikeluarkan oleh BPS seharusnya pengemis dijalan raya berkurang bukan bertambah. Semua orang paham, dalam konstitusi kita orang miskin dan anak terlantar itu dilindungi oleh negara dan diberikan lapangan perkerjaan. Nah, seharusnyakan begitu tetapi rakyat kita dibiarkan oleh mereka untuk menjadi pengemis dinegara sendiri padahal negara kita adalah negara yang kaya.
3.        Negara Anti Korupsi
Ini juga perlu dipertanyakan, apakah bangsa kita sudah bebas dari yang namanya korupsi? Jawabanya tidak, korupsi dinegara kita merajalela mulai dari hulur sampai hilir. Sebut saja kasus Bank Century  sampai hari ini belum tuntas, mafia peradilan, mafia pajak, kriminalisasi ditubuh KPK, dan banyak kasus korupsi lainnya.  Tidak ada yang memberikan jera kepada pelaku agar tidak melakukan hal yang serupa berarti penegakan hukum terlebih substansi hukum tidak membuat orang takut untuk melakukan korupsi.
4.        Negara yang bebas dari kebohongan
Kebohongan seakan-akan menjadi budaya bagi bangsa kita terutama dikalangan elit politik yang memberikan contoh kepada rakyatnya. Janji manis yang mereka janjikan dahulu yang memberikan kesejahteraan bagi bangsa kita sampai saat ini tidak ditepati. Anggota Dewan yang terhormat, melakukan studi banding ke luar negeri untuk mempelajari tata tertib, hukum, syarat kemiskinan dan sebagainya, ma’af tidak membuahkan hasil melainkan pemborosan anggaran rakyat.
5.        Negara yang disegani dunia
Bagaimana bisa disegani oleh Dunia sementara masalah domestik dinegara sendiri belum teratasi. Oleh karena itu, negara kita harus melakukan rekonstruksi diberbagai bidang agar negara kita menjadi negara yang makmur bahkan menjadi negara yang disegani oleh dunia (super power).
Negara yang bangkit setidaknya terlepas dari 5 poin di atas, jika itu semua diabaikan maka negara kita bukan negara yang bangkit melainkan negara membodohi rakyannya sendiri, sehingga benar orang menyebutnya “Hari Kebodohan Nasional”. Oleh karena itu, negara kita harus mensejahterakan rakyaknya dan menjadi negara yang disegani oleh dunia karena dengan itu bangsa kita mampu berdiri sendiri tanpa ada intervensi dari negara lain. Bukan justru kita minta pertolongan atau berlindung dibawah ketiak Amerika tetapi yang kita lakukan adalah menantang ideologi kapitalisme mereka dengan ideologi Islam. Sehingga, perlu dilakukan kajian secara mendalam tentang konsep Syari’ah Islam dalam bingkai Khilafah yang ditawarkan oleh anak bangsa karna jika kita tela’ah secara historis memang sistem Khilafah adalah sistem yang mampu menguasai 2/3 dunia dan masalah domesitiknya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Wallahu a’lam bi ash-shawab.